Kamis 23 Sep 2021 16:44 WIB

IHSG Ditutup Menguat Diiringi Aksi Beli Asing

Meningkatnya realisasi penerimaan pajak memberikan katalis positif bagi IHSG.

Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (10/9). IHSG menguat 34,45 poin atau 0,56 persen ke posisi 6.142,71.
Foto: Prayogi/Republika
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (10/9). IHSG menguat 34,45 poin atau 0,56 persen ke posisi 6.142,71.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (23/9) sore ditutup menguat, diiringi aksi beli oleh investor asing. IHSG menguat 34,45 poin atau 0,56 persen ke posisi 6.142,71. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 3,33 poin atau 0,39 persen ke posisi 865,51.

"Pergerakan pasar saham Asia bergerak di jalur menguat. Hal ini seiring adanya komunikasi The Fed yang dinilai oleh pelaku pasar dan investor lebih baik dalam memberi sinyal akan dilakukan tapering sejak jauh hari sehingga ini memberikan transparansi dan ketenangan bagi pasar," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

Baca Juga

Selain itu sentimen positif lainnya yaitu meredanya ketegangan seputar raksasa pengembang properti China, Evergrande Group. Evergrande setuju untuk menyelesaikan pembayaran bunga pada obligasi domestik, sementara Bank Sentral China menyuntikkan uang tunai ke dalam sistem perbankan.

Sementara dari dalam negeri, dukungan sentimen eksternal dan meningkatnya realisasi penerimaan pajak memberikan katalis positif bagi IHSG. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan realisasi penerimaan pajak hingga akhir Agustus 2021 sebesar Rp 741,3 triliun atau tumbuh 9,5 persen dibandingkan Agustus 2020. Realisasi tersebut setara dengan 60,3 persen dari pagu Rp 1.229,59 triliun dan menunjukkan angka perbaikan seiring dengan penerapan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang makin menurun.

Dengan demikian defisit APBN hingga akhir Agustus 2021 mencapai Rp 383,2 triliun. Defisit tersebut setara dengan 2,32 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Hal itu menunjukkan kondisi keuangan negara berangsur-angsur mengalami perbaikan.

Dibuka menguat, IHSG terus bergerak di zona hijau pada sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah berada di teritori positif sampai penutupan bursa saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor meningkat dengan sektor energi naik paling tinggi yaitu 2,19 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor keuangan masing-masing 1,77 persen dan 1,29 persen. Sedangkan enam sektor terkoreksi dengan sektor transportasi & logistik turun paling dalam yaitu 1,96 persen, diikuti sektor perindustrian dan sektor infrastruktur masing-masing turun 1,33 persen dan 0,77 persen.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buysebesar Rp871,18 miliar. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.513.627 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 26,28 miliar lembar saham senilai Rp13,27 triliun. Sebanyak 260 saham naik, 257 saham menurun, dan 146 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Hang Seng menguat 289,44 poin atau 1,19 persen ke 24.510,98, Indeks Shanghai naik 13,73 poin atau 0,38 persen ke 3.642,22, dan Indeks Straits Times meningkat 34,51 poin atau 1,13 persen ke 3.082,56.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement