Jumat 24 Sep 2021 13:50 WIB

Ziarah ke Makam Mbah Lim, Airlangga Didoakan Sukses di 2024

Airlangga ingin menjalin silaturahim dengan keluarga Mbah Lim.

Red: Joko Sadewo
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto (baju kuning tengah) saat berziarah ke makam Mbah Lim, di Klaten, Jawa Tengah.
Foto: istimewa/doc humas
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto (baju kuning tengah) saat berziarah ke makam Mbah Lim, di Klaten, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, berziarah ke makam KH Moeslim Rifai Imam Putra atau yang dikenal dengan nama Mbah Lim, di Ponpes Almuttaqien Pancasila Sakti, Klaten, Jawa Tengah. Dalam kegiatan ini, Airlangga didoakan agar sukses di 2024.

Kedatangan Airlangga disambut kumandang lagu 'Indonesia Raya’. Ketua Umum Partai Golkar ini disambut langsung oleh pengasuh Ponpes dan putra putri Mbah Lim antara lain: KH Jalaludin Muslim, KH Saifudin Zuhri Alhadi, KH Muhamad Choiri Fathullah Al Alawi, dan KH Jazuli Kasmani.

Baca Juga

 

"Saya datang ke sini untuk ziarah ke makam Mbah Lim yang kalau dihubung-hubungkan masih ada jalur famili dengan mbah dan buyut saya di Klaten sini,” kata  Airlangga, Dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (24/9).

Selain itu, lanjutnya, kedatangannya juga untuk menjalin silaturahim dengan anak dan cucunya Mbah Lim. Airlangga didampingi Agus Gumiwang Kartasasmita, Dito Ganinduto, Nusron Wahid dan beberapa anggota DPR lainnya.

Airlangga mengaku senang dengan pengembangan Ponpes Almuttaqien Pancasila Sakti. "Saya lihat ada Balai Latihan Kerja (BLK), dan Lembaga Wakaf Mikro. Saya kira sudah baik. Tinggal bagaimana dikembangkan lebih lanjut,” ungkapnya.

Sementara KH Saifudin Zuhri, salah satu putra Mbah Lim, menyatakan, Airlangga bukan orang lain bagi dzurriyah Mbah Lim. Menurutnya, ayahnya Airlangga, yaitu Hartarto sering sowan ke Pesantren Pancasila Sakti. Termasuk istri mantan Presiden Soeharto,  Tien Suharto juga sering sowan. "Membicarakan masalah kebangsaan,” kata Saifudin.

Selain itu, kata dia, Airlangga juga keturunan Ki Ageng Gribig. Sehingga  di antara mereka masih ada huhungan famili dari keturunan sebelum-sebelumnya. "Jadi kalau beliau punya hajat, sebagai famili dan saudara harus kita bantu dan dukung," ungkapnya.

Atas sambutan tersebut, Airlangga merasa bahagia karena menyambung persaudaraan."Wah ini ketemu dulur. Dulur iki. Satu trah," kata Airlangga.

Saat berziarah, Airlangga tampak khusuk membaca tahlil, dan berdoa di makam Mbah Lim. Seusai ziarah, KH Saifudin Zuhri mengatakan antara Mbah Lim dan buyutnya Airlangga merupakan sama-sama trah di Pakubuwono IV dan Mangkunegara I. "Wis saya do'akan moga sukses tahun 2024. Apalagi saudara sendiri," ungkap KH Saifudin Zuhri.

Mbah Lim merupakan pendiri Ponpes Almuttaqien Pancasila Sakti, di Kampung Sumberrejo Wangi, Desa Troso Kecamatan Karanganom, Klaten, Jawa Tengah. Semasa hidupnya Mbah Lim dikenal salah satu guru spiritual dan sahabat karib Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Selain itu Mbah Lim dikenal sebagai ulama "nyentrik" yang berjiwa nasionalis dan yang pertama mendengungkan kata; "NKRI Harga Mati".

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement