REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah SWT berfirman, Zakariya berkata, "Ya Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak sedang aku telah sangat tua dan istriku pun seorang yang mandul?" Berfirman Allah, "Demikianlah, Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya," (Ali 'Imran [3]: 40). Al'asyba adalah istri Nabi Zakariya a.s. sekaligus ibunda Nabi Yahya a.s.
Huruf alif dan lam dalam nama tersebut merupakan nama asli, bukan perangkat takrif (definitif) dalam gramatika Arab. Selanjutnya, kedua huruf tersebut dibuang karena dikira sebagai perangkat takrif, seperti halnya dalam nama al-'Izar dan al-Mas. Setelah dua huruf di awal nama tersebut dibuang, nama itu menjadi Asyba' lalu dieja menjadi Asy-ya'.
Asal nama Al'asyba' adalah Aliyasyba. Maknanya orang yang bersumpah dengan asma Allah' Selain itu, Alasyba' juga merupa kan nama istri Nabi Harun a.s.
Bahkan, nama Zakariya dan istrinya disebutkan dalam kitab-kitab suci umat Nasrani, tepatnya dalam kitab Lukas, Vol I, halaman 5-45 (Abdur Rahim, al-'lam bi Ushuk al-A'lam al-Waridah fi Qashash al-Anbiyahal. 42.). Selain itu, Asy-ya adalah putri dari Faqud yang merupakan bibi dari Siti Maryam. Namun, ada pula yang menyebut bibi dari Nabi Isa a.s. Saat itu, usia Asy-ya sudah mencapai delapan atau sembilan puluh tahunan.
Ia dikenal sebagai wanita sekaligus istri salehah yang tekun beribadah kepada Allah. Tumbuh di rumah ahli ibadah, senantiasa menjaga kesucian dan kehormatan diri.
Ia hidup menyendiri karena Allah telah menghalanginya dari nikmat berketurunan. Namun, Dia mengganti nikmat itu dengan nikmat kesabaran dan keimanan.