Selasa 28 Sep 2021 04:55 WIB

Istri Nabi Zakariya: Al'asyba'

Ia dikenal sebagai wanita sekaligus istri salehah yang tekun beribadah kepada Allah.

Istri Nabi Zakariya: Al asyba
Foto: Pixabay
Istri Nabi Zakariya: Al asyba

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah SWT berfirman, Zakariya berkata, "Ya Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak sedang aku telah sangat tua dan istriku pun seorang yang mandul?" Berfirman Allah, "Demikianlah, Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya," (Ali 'Imran [3]: 40). Al'asyba adalah istri Nabi Zakariya a.s. sekaligus ibunda Nabi Yahya a.s.

Huruf alif dan lam dalam nama tersebut merupakan nama asli, bukan perangkat takrif (definitif) dalam gramatika Arab. Selanjutnya, kedua huruf tersebut dibuang karena dikira sebagai perangkat takrif, seperti halnya dalam nama al-'Izar dan al-Mas. Setelah dua huruf di awal nama tersebut dibuang, nama itu menjadi Asyba' lalu dieja menjadi Asy-ya'.

Baca Juga

Asal nama Al'asyba' adalah Aliyasyba. Maknanya orang yang bersumpah dengan asma Allah' Selain itu, Alasyba' juga merupa kan nama istri Nabi Harun a.s.

Bahkan, nama Zakariya dan istrinya disebutkan dalam kitab-kitab suci umat Nasrani, tepatnya dalam kitab Lukas, Vol I, halaman 5-45 (Abdur Rahim, al-'lam bi Ushuk al-A'lam al-Waridah fi Qashash al-Anbiyahal. 42.). Selain itu, Asy-ya adalah putri dari Faqud yang merupakan bibi dari Siti Maryam. Namun, ada pula yang menyebut bibi dari Nabi Isa a.s. Saat itu, usia Asy-ya sudah mencapai delapan atau sembilan puluh tahunan.

Ia dikenal sebagai wanita sekaligus istri salehah yang tekun beribadah kepada Allah. Tumbuh di rumah ahli ibadah, senantiasa menjaga kesucian dan kehormatan diri.

Ia hidup menyendiri karena Allah telah menghalanginya dari nikmat berketurunan. Namun, Dia mengganti nikmat itu dengan nikmat kesabaran dan keimanan.

sumber : Ensiklopedia Wanita Al-Qur'an oleh Imad al-Hilali terbitan Qaf Media Kreativa
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ الَّذِى اشْتَرٰىهُ مِنْ مِّصْرَ لِامْرَاَتِهٖٓ اَكْرِمِيْ مَثْوٰىهُ عَسٰىٓ اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا ۗوَكَذٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوْسُفَ فِى الْاَرْضِۖ وَلِنُعَلِّمَهٗ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۗ وَاللّٰهُ غَالِبٌ عَلٰٓى اَمْرِهٖ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Dan orang dari Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya,” Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak.” Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.

(QS. Yusuf ayat 21)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement