REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Paguyuban Pasundan meresmikan kompleks sekolah terintegrasi Pasundan pada Senin (27/9) di SMA Pasundan 3 dan 7 Bandung, Jalan Kebon Jati No 31 Kota Bandung. Pembangunan ini merupakan simbolisme dalam membangun kembali kejayaan Pasundan di masa lalu.
"Bangunan Pasundan yang ini memiliki warna dan ciri khas tersendiri yang diikuti dengan keseriusan peningkatan SDM," ujar Ketua PB Paguyuban Pasundan, Prof Dr HM Didi Turmudzi MSi.
Prof Didi mengatakan, peresmian bangunan baru ini juga merupakan refleksi sekaligus reevaluasi dari Yayasan Pendidikan Dasar dan Menengah Pasundan yang telah berdiri sejak tahun 1992. Kata dia, banyak yang harus dilakukan dalam mengembangkan pendidikan Pasundan, di samping infrastruktur juga kurikulum, karena saat ini perubahan terjadi dan persaingan juga ketat," katanya.
Paguyuban Pasundan, kata Prof Didi, saat ini terus berkomitmen untuk membangun karakter para peserta didiknya yang memiliki karakter pantang menyerah, pemberani, mampu beradaptasi dan mempunyai kompetensi yang unggul.
Menurutnya, megahnya bangunan sekolah Pasundan yang saat ini diresmikan adalah berkat kolaborasi dari semua pihak. Bangunan ini, bukti dari perjuangan bersama, baik pengurus yang lama, maupun yang baru, para kepala sekolah dan guru yang bekerja keras untuk mewujudkan impian masyarakat Pasundan, yakni memiliki gedung sekolah yang bagus.
"Semoga hadirnya gedung sekolah baru ini dapat diikuti oleh sekolah Pasundan lainnya," katanya.
Sementara menurut Ketua Yayasan Pendidikan Dasar dan Menengah(YPDM) Pasundan Dr Dadang Mulyana M Si, dalam mengembalikan kejayaan Paguyuban Pasundan masa lampau, maka salah satu garapan terdepannya adalah YPDM Pasundan. "Pengurus YPDM Pasundan mencoba merancang strategi dan langkah-langkah untuk merealisasikan itu semua, salah satunya pembangunan infrastruktur yang berorientasi pada upaya peningkatan layanan baik dalam proses pembelajaran kepada siswa, pelayanan guru dalam mengajar, maupun pelayanan tendik dalam tugas administrasi pendidikan," paparnya.
Menurut Dadang, sehebat apapun sekolah Pasundan jika tidak ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai maka hanya akan menjadi omong kosong saja. Pembangunan sekolah ini, kata dia, beriringan dengan peningkatan layanan.
Gedung, ungkap dia, didesain tidak seperti hotel, ataupun tempat wisata, melainkan lebih pada pemenuhan kemudahan dan kenyamanan siswa dalam belajar. Seperti adanya laboratorium, teknologi infornasi, dan halaman yang dapat dimanfaatkan oleh siswa di waktu luang untuk belajar.