Rabu 29 Sep 2021 07:33 WIB

Epidemiolog: Target Turunkan Angka Covid dengan Intervensi

Upaya pengendalian tepat sasaran dan sistematis, berupa intervensi pada kasus

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
Virus Covid-19 (ilustrasi).  Target menurunkan angka kasus hingga titik terendah dengan melakukan intervensi pada kasus dan kontak erat.
Foto: Pixabay
Virus Covid-19 (ilustrasi). Target menurunkan angka kasus hingga titik terendah dengan melakukan intervensi pada kasus dan kontak erat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masdalina Pane dari Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) mengatakan, target menurunkan angka kasus hingga titik terendah dengan melakukan intervensi pada kasus dan kontak erat.

“Yaitu dengan upaya pengendalian tepat sasaran dan sistematis, berupa intervensi pada kasus dan kontak erat, sehingga tidak akan berpengaruh pada ekonomi, pendidikan maupun kehidupan sosial masyarakat,” ujarnya dalam diskusi daring, Selas (27/9).

Baca Juga

Untuk itu, masyarakat diharapkan terus disiplin 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak), mendukung pemerintah agar memperkuat 3T (testing, tracing, treatment), serta percepatan vaksinasi. Menurutnya, jumlah kematian di Indonesia memang turun, tapi case fatality rate (angka kematian) masih cukup tinggi yakni 3,4 persen sedangkan secara global adalah 2 persen dan Asia 1,5 persen.

Karena itu, ia mengimbau masyarakat segera melakukan vaksinasi agar lebih terlindungi dari risiko sakit berat dan kematian saat terpapar virus Covid-19. “Negara dengan cakupan vaksinasi tinggi, biasanya angka kematian rendah,” tegas Masdalina.

Mengenai gelombang ketiga yang muncul di beberapa negara, Masdalina mengatakan, kebanyakan negara saat ini kasus biasanya turun setelah 8-14 minggu. "Kemungkinan disebabkan oleh virus yang beradaptasi, virus melemah, atau kontribusi dari upaya intervensi yang dilakukan,” ujarnya.

Sementara Dokter sekaligus Influencer Nadia Alaydrus menyatakan, munculnya gelombang ketiga di berbagai negara tersebut seharusnya menjadi perhatian dan menjadikan kita lebih waspada.

Yang sangat mungkin dilakukan oleh masyarakat, menurutnya, adalah memutus tali penularan dengan cara patuh protokol kesehatan, mengurangi mobilitas dan mendukung program-program pemerintah.

“Kita harus menyikapi pelonggaran dengan tetap dalam batasan. Sangat disayangkan kalau sampai lepas dan euforia. Ayo patuhi prokes, segera vaksinasi, dan jaga daya tahan tubuh,” ujar Nadia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement