Ahad 03 Oct 2021 05:59 WIB

Sudah Seminggu Lampu Jalan Kawasan Wisata Senggigi Mati

Matinya lampu jalan menggangu aktivitas warga dan para pedagang.

Sejumlah wisatawan menikmati suasana menjelang matahari terbenam di pinggiran Pantai Senggigi, Lombok Barat, NTB, Selasa (28/9/2021). Pantai Senggigi yang merupakan destinasi wisata di utara Kabupaten Lombok Barat tersebut sejak tiga minggu terakhir mulai ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah.
Foto: ANTARA/Ahmad Subaidi
Sejumlah wisatawan menikmati suasana menjelang matahari terbenam di pinggiran Pantai Senggigi, Lombok Barat, NTB, Selasa (28/9/2021). Pantai Senggigi yang merupakan destinasi wisata di utara Kabupaten Lombok Barat tersebut sejak tiga minggu terakhir mulai ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Jalan umum kawasan obyek wisata Senggigi, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, gelap gulita sejak sepekan lalu. Masalah ini belum diatasi pemerintah daerah setempat meski warga sudah menyampaikan keluhan tersebut.

Dari pantauan Antara, Sabtu (2/10), padamnya PJU tersebut dapat terasa sejak dari jalan di kawasan Pantai Krandangan sampai jalan kawasan Pantai Senggigi. Kawasan Senggigi diperkirakan menjadi salah satu lokasi yang akan dikunjungi para penggila otomotif baik domestik maupun mancanegara, mengingat banyaknya hotel di obyek wisata tersebut.

Baca Juga

Akibat padamnya lampu itu, mengganggu aktivitas masyarakat setempat termasuk wisatawan domestik. Para pengguna kendaraan harus berhati-hati saat melintasi ruas jalan tersebut.

Matinya lampu jalan ini juga mempengaruhi pengunjung pedagang kaki lima (PKL) Sate Bulayak yang banyak di tepi jalan. Para pedagang terpaksa menggunakan lampu senter untuk menerangi lapaknya.

"Sudah sepekan PJU mati, saya terpaksa menggunakan lampu sendiri," kata Aminah, pedagang Sate Bulayak dan kelapa muda.

Ia mengaku beruntung punya lampu alternatif, namun bagi yang tidak punya terpaksa bergelap-gelapan. "Bagaimana pembeli bisa lihat dagangan kami, kalau gelap seperti ini," katanya.

Kepala Desa Senggigi, Mastur, menyesalkan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Kadis Perkim) Lombok Barat yang sampai sekarang tidak respons atas keluhan warga. Ia menegaskan dirinya selaku kepala desa dan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat sama-sama bertanggung jawab terhadap warga. Jadi, kata dia, dirinya harus menyampaikan keluhan itu kepada pemerintah daerah setempat.

"Ingat, dari bayar rekening listrik warga itu, 10 persen untuk penerangan jalan," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement