REPUBLIKA.CO.ID, ALJIR – Kapal selam Dolphin milik Israel dilaporkan sempat memasuki wilayah tepi perairan internasional Aljazair pekan ini. Namun Angkatan Laut Nasional Aljazair berhasil mendeteksinya dan memaksanya naik ke permukaan. Setelah itu, kapal tersebut meninggalkan perairan tersebut.
Middle East Monitor yang mengutip laporan Menadefense pada Sabtu (2/10) melaporkan informasi awal tentang adanya kapal selam Israel yang memasuki wilayah tepi perairan internasional Aljazair diungkap jurnalis Rusia, Darko Todorovski.
“Di lepas pantai Aljazair, sebuah kapal selam Israel, tipe Dolphin, mencoba melacak peluncuran pelatihan rudal jelajah Club-S dari kapal selam proyek 636. Namun ia terdeteksi dan dikejar oleh dua kapal selam proyek 636. Mereka memaksanya ke permukaan dan meninggalkan daerah itu,” kata Todorovski lewat akun Twitter pribadinya.
Menurut situs Menadefense, insiden itu terjadi selama latihan angkatan laut Aljazair pada 29 dan 30 September lalu. “Latihan tersebut, yang melibatkan banyak unit angkatan laut Aljazair, dimaksudkan untuk menunjukkan kemampuan serangan mendalam atau penghancuran target secara diam-diam di laut pada jarak yang sangat jauh,” katanya.
Situs tersebut mengungkapkan kapal selam kelas Dolphin Israel ditemukan oleh deteksi pasif, dilacak, dan dipaksa muncul ke permukaan di perairan internasional, kemudian meninggalkan daerah tersebut. “Keputusan diambil dengan cepat untuk mengejarnya secara agresif tanpa menggunakan sonar untuk menghindari deteksi balik," katanya.
Setelah kapal selam Israel dikelilingi oleh kapal selam Aljazair dengan dua pesawat di atas air, awak kapal selam Israel memutuskan untuk muncul ke permukaan. “Itu untuk menunjukkan bahwa mereka meninggalkan misi dan pindah dari pantai Aljazair," tulis Menadefense dalam laporannya.