REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Sebanyak 12 desa wisata di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mendapatkan bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan nilai bantuan masing-masing desa sebesar Rp100 juta. Bantuan diperuntukkan untuk pembangunan fasilitas hingga pelatihan penunjang terkait potensi wisata.
"Desa tersebut, meliputi Desa Wates, Jepang, Padurenan, Terban, Tanjung Rejo, Kandangmas, Ternadi, Margorejo, Wonosoco, dan Kaliputu, Desa Rahtawu, dan Desa Dukuhwaringin," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus Mutrikah di Kudus, Kamis (7/10).
Ia memperkirakan sebanyak 12 desa akan mendapatkan kucuran dana bantuan tersebut akhir 2021. Untuk mendapatkan dana bantuan tersebut, kata dia, masing-masing desa terlebih dahulu mengajukan proposal bantuan keuangan untuk pembangunan fasilitas hingga pelatihan-pelatihan penunjang.
Dengan adanya bantuan tersebut, diharapkan bisa mengangkat potensi desa-desa wisata yang selama ini masih terpendam. Sehingga bisa membantu pemerintah daerah menggerakkan roda perekonomian di Kudus.
"Ketika semua potensi desa dikembangkan, tentunya akan meningkatkan perputaran ekonomi masyarakatnya," ujar Mutrikah.
Sementara pada 2022 Disbudpar Kudus juga mengajukan 15 desa wisata untuk menerima bantuan keuangan serupa dari Pemprov Jateng. Kepala Desa Tanjungrejo Christian Rahadiyanto mengungkapkan jika Desa Wisata Tanjungrejo pada tahun ini memang ditetapkan sebagai salah satu penerima bantuan keuangan tersebut.
Desa Wisata Tanjung Rejo mengajukan proposal sejak 2020. "Alhamdulillah tahun ini bisa mendapatkan bantuan tersebut, nilainya sebesar Rp100 juta," ujar Christian.
Rencananya, kata dia, dana itu akan digunakan untuk melengkapi fasilitas di objek wisata Cengkir Manis, seperti peralatan jaket pelampung, ban pelampung yang standar, dan sarana-prasaranapelengkap lainnya sebagai jaminan keselamatan pengunjung.