Kamis 07 Oct 2021 21:45 WIB

Satgas: 72 Persen Pasien Covid-19 Depok di Usia Produktif

Kasus Covid-19 terbanyak kedua didominasi anak-anak

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana. Kasus Covid-19 pada usia produktif dari mencapai 72 persen. Sedangkan, kasus Covid-19 pada anak sebesar 19 persen dan lansia sebesar 9 persen
Foto: Dok Pemkot Depok
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana. Kasus Covid-19 pada usia produktif dari mencapai 72 persen. Sedangkan, kasus Covid-19 pada anak sebesar 19 persen dan lansia sebesar 9 persen

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok melaporkan data distribusi angka konfirmasi kasus Covid-19 berdasarkan usia dan jenis kelamin. Adapun usia produktif mendominasi kasus Covid-19 di Kota Depok.

"Kasus Covid-19 pada usia produktif dari mencapai 72 persen. Sedangkan, kasus Covid-19 pada anak sebesar 19 persen dan lansia sebesar 9 persen," ujar Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (7/10).

Menurut Dadang, untuk usia yang paling tinggi kasus Covid-19 ada pada jenis kelamin laki-laki berusia 30-39 tahun dengan jumlah 9.821 kasus. Sedangkan, jenis kelamin perempuan berusia 20-29 tahun dengan jumlah 11.251 kasus.

"Kemudian, urutan kedua pada jenis kelamin laki laki berusia 40-49 tahun dengan jumlah 9.377 kasus. Untuk jenis kelamin perempuan usia 30-39 tahun dengan jumlah 10.722 kasus," jelas Dadang. 

Lanjut Dadang, jika data kasus konfirmasi Covid-19 tersebut dijumlahkan dari usia 0 - 80 tahun ke atas, maka akan didapat angka 49.255 kasus pada jenis kelamin laki-laki dan 55.773 kasus pada perempuan. "Dengan kata lain kasus konfirmasi Covid-19 pada laki-laki sebanyak 47 persen dan perempuan sebanyak 53 persen," tuturnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement