Jumat 08 Oct 2021 04:12 WIB

Pemkot Tasikmalaya akan Laksanakan Vaksin Berbasis Komunitas

Komunitas yang memiliki banyak massa dapat mengajukan program vaksinasi.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Hiru Muhammad
Tenaga kesehatan melakukan pendataan kesehatan kepada anak saat mengikuti vaksinasi COVID-19 di Graha Asia, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (27/7/2021). Sebanyak 1.000 anak mengikuti gebyar vaksinasi COVID-19 bagi anak dan remaja berusia 12-17 tahun yang diselenggarakan oleh Polres Tasikmalaya bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Kota Tasikmalaya sebagai upaya menekan lonjakan penularan virus corona.
Foto: ANTARA/ADENG BUSTOMI
Tenaga kesehatan melakukan pendataan kesehatan kepada anak saat mengikuti vaksinasi COVID-19 di Graha Asia, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (27/7/2021). Sebanyak 1.000 anak mengikuti gebyar vaksinasi COVID-19 bagi anak dan remaja berusia 12-17 tahun yang diselenggarakan oleh Polres Tasikmalaya bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Kota Tasikmalaya sebagai upaya menekan lonjakan penularan virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) terus melakukan upaya untuk meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melaksanakan vaksinasi berbasis komunitas. 

Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf mengatakan, pihaknya akan melakukan vaksinasi berbabis komunitas. Artinya, komunitas yang memiliki banyak massa dapat mengajukan program vaksinasi. Pihaknya akan memfasilitasi penyediaan vaksin dan tenaga vaksinatornya."Misalkan media mengadakan vaksinasi untuk mitra-mitranya. Nanti kita siapkan vaksinnya," kata dia, Kamis (7/10).

Yusuf juga memerintahkan seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk menyelenggarakan vaksinasi massal. Dengan banyaknya vaksinasi massal yang dilakukan, diharapkan program vaksinasi dapat berjalan lebih cepat.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya hingga Kamis pukul 09.00 WIB, cakupan vaksinasi dosis pertama di daerah itu baru mencapai 38,72 persen. Dari total 560.743 sasaran, baru 216.911 orang yang menjalani vaksinasi dosis pertama. Sementara cakupan untuk vaksinasi dosis kedua baru dilakukan kepada 146.192 orang atau 26,09 persen. 

Yusuf mengatakan, cakupan vaksinasi masih berada di bawah 50 persen merupakan salah satu penyebab Kota Tasikmalaya masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Masyarakat (PPKM) Level 3. "Soalnya cakupan mita baru 36 persen. Kalau sudah di atas 50 persen, mungkin bisa turun," kata dia.

Selain itu, ia menambahkan, faktor lain yang membuat PPKM Level 3 masih berlaku di Kota Tasikmalaya adalah angka kematian yang masih tinggi. Menurut dia, meski kasus aktif berkurang, tapi masih ada kasus kematian akibat Covid-19."Kematian masih masih di angka 3,6 persen. Sementara WHO mensyaratkan di angka 2 persen," ujar dia.

Hingga 7 Oktober, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 berjumlah 14.686 kasus. Dari total kasus itu, sebanyak 13.094 orang telah sembuh, 49 orang masih menjalani isolasi, dan. 543 orang meninggal dunia.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement