Jumat 08 Oct 2021 11:43 WIB

Rusia Janji Tanggapi Pengusiran Diplomatnya dari Misi NATO

Jubir kemlu Rusia mengatakan langkah NATO itu mengabaikan aturan kesopanan

Jubir kemlu Rusia mengatakan langkah NATO itu mengabaikan aturan kesopanan.
Jubir kemlu Rusia mengatakan langkah NATO itu mengabaikan aturan kesopanan.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Rusia akan menanggapi keputusan NATO mencabut akreditasi delapan diplomat Rusia pada misi NATO di Brussels, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri negara itu Maria Zakharova pada Kamis.

Zakharova mengatakan pada konferensi pers di Moskow bahwa langkah itu sudah diprediksikan sebelumnya, tetapi pengabaian koalisi terhadap aturan kesopanan mengejutkannya, karena NATO tidak memberikan penjelasan atau alasan untuk mengusir diplomat Rusia.

Baca Juga

NATO membatalkan akreditasi delapan anggota misi Rusia pada Rabu, serta mengklaim bahwa mereka adalah "perwira intelijen Rusia yang tidak diumumkan".

Seorang pejabat NATO mengatakan aliansi itu telah mengurangi jumlah posisi yang dapat diakreditasi Rusia dari 20 menjadi 10 orang. “Keengganan anggota NATO dan institusi NATO sendiri untuk bekerja sama telah menjadi sangat jelas dan tidak dapat ditarik kembali,” tekan dia.

Zakharova menuduh sekretariat NATO munafik, dan menyatakan bahwa "baru-baru ini" meminta untuk menunjuk perwakilan permanen Rusia ke Brussels, agar tidak membatasi kontak dengan tingkat charge d'affairs di sana.

Hubungan NATO-Rusia telah tegang dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah aneksasi ilegal Rusia atas Krimea pada 2014 dan dugaan insiden peracunan pemimpin oposisi negara itu Alexey Navalny tahun lalu.

Sebelumnya pada 2018, NATO telah membatalkan akreditasi tujuh pejabat Rusia atas tuduhan meracuni mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/rusia-bersumpah-tanggapi-pengusiran-diplomatnya-dari-misi-nato/2386132
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement