Selasa 12 Oct 2021 00:13 WIB

Pemkab Mamuju Buka Tutup Jalan Poros Mamuju-Majene

Jalan di jalur tersebut tidak lancar dilalui akibat adanya tiga tiitk longsor.

Sejumlah pekerja memasang rangka besi dan batu pada tebing yang longsor (ilustrasi)
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Sejumlah pekerja memasang rangka besi dan batu pada tebing yang longsor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Pemerintah Kabupaten Mamuju melakukan buka-tutup jalan poros Desa Takandeang Kecamatan Tapalang menuju Kabupaten Majene akibat longsor masih menimbun separuh badan jalan. Longsor yang terjadi di Desa Takandeang Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju, Sulbar akibat adanya perbaikan jalan yang dilakukan pemerintah setempat. Adanya perbaikan itu membuat jalan poros tersebut harus diberlakukan sistem buka tutup agar dapat dilalui pengguna jalan dari kota Mamuju maupun dari arah Kabupaten Majene, Senin (11/10).

Terdapat tiga titik longsor di Desa Takandeang, yang diakibatkan pengerjaan pengerukan tebing gunung di sisi jalan trans Sulawesi tersebut. Sehingga jalan tersebut tidak lancar dilalui. Akibatnya diberlakukan sistem buka tutup jalan. "Masyarakat harus melakukan antrian untuk bisa melalui jalan yang dalam perbaikan tersebut, jalan tersebut diperbaiki dengan mengikis tebing gunung sehingga mengakibatkan longsor dan menutup badan jalan," kata Wardi, salah seorang warga.

Baca Juga

Ia mengatakan, masyarakat harus mematikan kendaraan untuk bisa melintas. Karena jika tidak maka akan kehabisan BBM dalam antrean panjang kendaraan dan kemacetan.

Menurut dia, jalan trans Sulawesi antara Kabupaten Majene dan Mamuju di Desa Onang Kecamatan Tubo Sendana baik dari arah selatan Kabupaten maupun dari arah Utara kota Mamuju juga memberlakukan sistem buka tutup. Karena jalan tersebut juga dilakukan pengerukan tebingnya. "Kondisi tersebut membuat jalan trans Sulawesi antara Kabupaten Majene dan Mamuju harus ditempuh lebih lama karena antrian di Desa Takandeang dan Onang tersebut," katanya.

Ia menyampaikan, banyak batu besar di pinggir jalan yang sulit dibersihkan dan masih bertebaran masuk ke bahu jalan, akibatnya jalan hanya bisa dilalui kendaraan satu arah," katanya.

Pemerintah telah membuat jadwal buka tutup di jalan trans Sulawesi desa Takandeang tersebut. Jalan dibuka pada pukul 09.30 WITA, pukul 11.30 WITA, pukul 15.00 WITA dan pukul 17.00 WITA. Sementara jadwal tutup dimulai pukul 08.00 WITA, pukul 10.00 WITA, pukul 13.30 WITA dan pukul 15.30 WITA. "Jadwal buka tutup itu berlaku setiap hari sehingga wajib diketahui masyarakat agar tidak terlalu lama antre untuk dapat melintas," kata Ardi warga lainnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement