Selasa 12 Oct 2021 08:20 WIB

Situasi Covid-19 di 32 Daerah Jatim Masuk Level 1

Penilaian level Covid-19 akan mempengaruhi Level PPKM daerah di Jatim.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ilham Tirta
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Foto: Humas Pemprov Jatim
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Berdasarkan hasil asesmen situasi Covid-19 dari Kemenkes per 9 Oktober 2021, ada 32 kabupaten/kota di Jawa Timur yang masuk pada Level 1. Sementara itu, situasi Covid-19 di enam daerah lainnya masih berada pada Level 2.

Enam daerah yang dimaksud adalah Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Nganjuk, Kamupaten Malang, Kabupaten Lumajang, Kota Malang, dan Kota Madiun. "Suasana seperti ini patut kita syukuri. Namun, mohon tetap waspada dan diikuti dengan disiplin protokol kesehatan serta percepatan vaksinasi,” kata Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Senin (11/10).

Khofifah menjelaskan, asesmen level dari Kementerian Kesehatan merupakan syarat awal yang memengaruhi penilaian Level PPKM yang tertuang pada Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri). Asesmen Kemenkes tersebut, kata dia, menilai enam parameter. Yakni kasus konfirmasi, pasien yang menjalani rawat inap, angka kematian, serta jumlah testing, tracing, dan treatment yang dilakukan secara massif dan terukur.

 

Sementara untuk masuk dalam Level 1 PPKM yang tertuang dalam Inmendagri, lanjut Khofifah, tidak hanya cukup memenuhi enam parameter asesmen Kemenkes. Tetapi juga  harus memenuhi minimal 70 persen capaian vaksinasi dosis pertama dan minimal 60 persen vaksinasi dosis pertama pada Lansia.

 

Selain itu, terdapat penilaian berbasis aglomerasi, di mana satu daerah level PPKM-nya akan mengikuti daerah aglomerasi lainnya dengan pencapaian kumulatif. “Jadi, penilaian dari Kemenkes ini menjadi syarat awal untuk bisa masuk pada Level 1 PPKM yang tertuang dalam Inmendagri. Karenanya, mari kita bergandengan tangan dan bergotong royong percepat vaksinasi baik masyarakat maupun Lansia," ujar Khofifah.

 

Khofifah kembali mengajak masyarakat tetap waspada dan disiplin menjalankan protokol kesehatan. Menurutnya ini penting karena kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan menjadi kunci melindungi diri dan orang di sekitar dari penularan Covid-19.

 

“Mari kuatkan disiplin prokes dan percepat vaksinasi. Jangan lengah, jangan kendur,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement