Selasa 12 Oct 2021 14:41 WIB

Moderna tidak akan Membagikan Resep Vaksin Covid-19

WHO telah mendesak Moderna untuk membagikan formula vaksinnya

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Moderna tidak akan membagikan racikan resep vaksin Covid-19 buatan mereka. Ilustrasi.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Moderna tidak akan membagikan racikan resep vaksin Covid-19 buatan mereka. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Moderna tidak akan membagikan racikan resep vaksin Covid-19 buatan mereka. Pejabat eksekutif Moderna mengatakan mereka fokus memperbanyak produksi untuk meningkatkan pasokan vaksin global.

"Kami tidak harus melakukan itu. Kami pikir itu adalah hal yang benar dan bertanggung jawab untuk dilakukan. Kami ingin itu membantu dunia," ujar Co-founder dan CEO Moderna Noubar Afeya dalam wawancara dengan The Associated Press.

Baca Juga

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendesak Moderna untuk membagikan formula vaksinnya. Afeyan mengatakan perusahaan menganalisis apakah berbagi teknologi RNA dapat memperluas produksi dan mengirimkan miliaran dosis tambahan pada 2022.

"Dalam enam hingga sembilan bulan ke depan, cara paling andal untuk membuat vaksin berkualitas tinggi dan efisien adalah jika kita membuatnya,” kata Afeyan.  

Afeyan menjelaskan Moderna telah memproduksi satu miliar dosis vaksin Covid-19 dalam waktu kurang dari setahun. Menurutnya Moderna berupaya mengembangkan vaksin dalam waktu cepat dan memproduksinya dalam jumlah besar. Dia menargetkan produksi vaksin meningkat menjadi tiga miliar pada 2022.

“Kami pikir kami melakukan segala yang kami bisa untuk membantu pandemi ini,” ujar Afeyan.

Ketika ditanya tentang kritik bahwa Moderna hanya menyediakan vaksinnya terutama untuk negara-negara kaya ketimbang negara miskin, Afeyan menjawab perusahaan telah memasok vaksin dengan jumlah yang cukup signifikan ke negara-negara miskin. Sebagian besar vaksin dipasok melalui kerja sama dengan pemerintah Amerika Serikat (AS).

"Moderna bekerja dengan banyak pemerintah untuk membantu mereka mengamankan pasokan dengan tujuan yang jelas memasok ke negara-negara berpenghasilan rendah," kata Afeyan.

Secara terpisah, Moderna membuat komitmen kepada skema Covax untuk mendistribusikan 500 juta dosis vaksin ke negara-negara miskin. Dia mengatakan kemungkinan 40 juta dosis akan mulai dikirimkan dalam tiga bulan terakhir tahun ini, sementara pengiriman sisanya dikirim tahun depan.

Vaksin Covid-19 adalah satu-satunya produk komersial Moderna.  Perusahaan mengumumkan rencana untuk membuka pabrik vaksin di suatu tempat di Afrika. Afeyan berharap keputusan akan segera dibuat di lokasi yang tepat. Namun, pembangunan pabrik hingga mulai operasional bisa memakan waktu bertahun-tahun.

sumber : AP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement