Selasa 12 Oct 2021 19:06 WIB

Pernyataan FDA Terkait Efek Samping Vaksin Moderna

Saat ini, beberapa negara mulai membatasi penggunaan Moderna terkait efek sampingnya.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nora Azizah
Saat ini, beberapa negara mulai membatasi penggunaan Moderna terkait efek sampingnya.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Saat ini, beberapa negara mulai membatasi penggunaan Moderna terkait efek sampingnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS menegaskan bahwa manfaat vaksin Moderna Covid-19 itu lebih besar daripada risikonya. Penegasan itu dikeluarkan setelah negara-negara Nordik mulai membatasi penggunaan Moderna untuk kelompok usia tertentu, karena kekhawatiran tentang efek samping terkait jantung yang langka.

Sebelumnya, pejabat kesehatan di Finlandia mengatakan bahwa laki-laki di bawah usia 30 tahun tidak boleh menerima vaksin Moderna karena risiko yang sedikit lebih tinggi terkena miokarditis, peradangan jantung. Sehari sebelumnya, Swedia mengatakan menghentikan sementara penggunaan vaksin Moderna untuk orang di bawah 30 tahun. Denmark menghentikan penggunaan Moderna untuk orang di bawah 18 tahun, dan Norwegia merekomendasikan orang menerima vaksin Pfizer.

Baca Juga

"FDA mengetahui data ini. Saat ini, FDA terus menemukan manfaat yang diketahui dan potensial dari vaksinasi lebih besar daripada risiko yang diketahui dan potensial untuk vaksin Moderna Covid-19," kata seorang pejabat FDA dalam sebuah pernyataan dilansir Fox News, Selasa (12/10).

Negara-negara Nordik mendasarkan keputusan mereka pada studi yang tidak dipublikasikan, yang akan ditinjau komite reaksi merugikan Badan Obat Eropa. Badan kesehatan masyarakat Swedia mengatakan penelitian itu menemukan peningkatan risiko efek samping, seperti peradangan otot jantung atau perikardium, meskipun mencatat risikonya sangat kecil.

Vaksin Moderna Covid-19 dan versi lainnya telah terbukti aman dan sangat efektif terhadap risiko rawat inap atau kematian akibat virus corona. Perwakilan Moderna mengatakan sadar akan kejadian miokarditis dan/atau perikarditis, yang sangat jarang terjadi setelah pemberian vaksin mRNA terhadap Covid-19.

"Ini biasanya kasus ringan dan individu cenderung pulih dalam waktu singkat setelah perawatan standar dan istirahat. Risiko miokarditis meningkat secara substansial bagi mereka yang tertular Covid-19, dan vaksinasi adalah cara terbaik untuk melindungi dari ini," ujar perwakilan perusahaan.

FDA memberikan persetujuan penuh untuk vaksin Covid-19 Pfizer pada Agustus lalu. Pengaplikasi Moderna untuk persetujuan penuh masih tertunda.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement