Rabu 13 Oct 2021 05:58 WIB

Satgas: Testing Covid-19 Terus Meningkat

Jumlah orang yang diperiksa berada di atas angka satu juta per minggu.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Muhammad Fakhruddin
Satgas: Testing Covid-19 Terus Meningkat (ilustrasi).
Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Satgas: Testing Covid-19 Terus Meningkat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, jumlah orang yang diperiksa Covid-19 per pekan konsisten menunjukkan peningkatan dalam beberapa pekan terakhir. Per 10 Oktober, jumlah orang yang diperiksa dalam satu pekan bahkan mencapai 1.203.873 orang.

“Sudah empat pekan berturut-turut jumlah orang yang diperiksa berada di atas angka satu juta per pekan,” jelas Wiku saat konferensi pers.

Dengan tingginya jumlah orang yang diperiksa ini, kata Wiku, kasus Covid-19 di Indonesia pun dapat segera terdeteksi dan tak semakin meluas penularannya. Dari catatan Satgas, di pekan terakhir ini terdapat sebanyak 0,71 persen orang yang positif dari total yang diperiksa.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, di Indonesia terdapat dua pemeriksaan yang digunakan untuk mendeteksi Covid-19, pertama, deteksi materi genetik virus atau NAAT seperti PCR dan TCM atau tes cepat molekuler. Kedua, deteksi antigen.

Tes deteksi NAAT ini sebagai standar utama pemeriksaan dan penegakan diagnosis Covid-19 untuk pasien Covid-19, suspek, kontak erat, dan juga sebagai syarat tertentu pelaku perjalanan. Sedangkan tes antigen lebih sering digunakan sebagai skrining awalan maupun syarat beberapa aktivitas sosial ekonomi termasuk pelaku perjalanan.

“Karena deteksi NAAT tetap merupakan standar utama, maka penegakan diagnosis dari tes antigen untuk pasien maupun kontak erat perlu dilengkapi dengan tes tersebut jika tersedia agar semakin akurat hasilnya,” jelas Wiku.

Wiku menegaskan, tes PCR dan TCM serta tes deteksi NAAT lainnya perlu untuk ditingkatkan sebagai standar utama pemeriksaan Covid-19. Pada saat kasus Covid-19 mengalami penurunan seperti saat ini, ia menekankan pentingnya untuk menjaga jumlah pemeriksaan tetap tinggi sehingga jika terjadi penularan dapat segera terdeteksi dan ditangani dengan cepat.

“Pemeriksaan antigen sebagai skrining dapat digunakan dan menjadi akurat dengan catatan alat rapid antigen memiliki akurasi tinggi dibuktikan dengan izin edar dan rekomendasi instansi kesehatan,” ucapnya.

Selain itu, pemeriksaan antigen bisa menjadi akurat jika sampel diambil oleh petugas kesehatan yang terlatih dengan metode yang benar, serta dilengkapi dengan tes konfirmasi PCR atau TCM untuk orang yang bergejala maupun kontak erat.

Karena itu, Wiku meminta masyarakat untuk melakukan pemeriksaan PCR atau TCM atau tes deteksi NAAT lainnya jika mengalami gejala Covid-19 maupun kontak erat dengan pasien positif. Wiku juga meminta pemerintah agar terus mendorong penggunaan metode deteksi NAAT yang akurat dan terjangkau.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement