REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Wali Kota Batam, Kepulauan Riau, Muhammad Rudi mecopot jabatan Kepala Puskesmas Tanjungbuntung. Penyebabnya, puskesmas pimpinannya dinilai lalai memberikan pelayanan sehingga menyebabkan nyawa seorang anak korban tenggelam tidak tertolong.
"Karena itu saya ganti langsung. Ada laporan RW," kata Rudi di Batam, Jumat (15/10).
Awalnya, beredar video seorang anak korban tenggelam di media sosial. Anak itu meninggal setelah tidak mendapatkan pelayanan dari puskesmas. Menurut video itu, tidak ada dokter jaga di Puskesmas, supir ambulans pun tidak dapat dihubungi untuk merujuk anak itu ke rumah sakit.
"Dari keterangan dokter RSBK, itu terlalu lama ditangani di puskesmas, jadi sehingga kami anggap ini kelalaian puskesmas yang membiarkan nyawa seorang anak kecil pergi untuk selamanya," kata seseorang dalam video tersebut. Pria itu pun meminta Wali Kota Muhammad Rudi untuk mencermati kasus tersebut.
Rudi mengatakan, sebagai pimpinan, Kepala Puskesmas harus bertanggung jawab atas anak buahnya. Hal itu terlepas apa pun kendala dalam pelayanan kepada pasien, entah masalah ambulans atau lainnya.
Rudi langsung melantik Kepala UPT Puskesmas Tanjungbuntung yang baru, yaitu Pra Reda Gusti, bersamaan dengan lima pejabat pemerintah kota lainnya. Ia berharap Kepala Puskesmas yang baru dapat melakukan pembenahan agar hal yang sama tidak terulang. Sedangkan Kepala Puskesmas yang lama, dikembalikan fungsinya sebagai dokter.
Rudi juga sengaja mengundang seluruh kepala puskesmas setempat dalam acara pencopotan dan pelantikan tersebut. Ia berharap mereka mendapatkan pelajaran dari kasus yang sempat viral di media sosial.
"Saya undang semua, dengan ini mereka bisa mempelajari. Semua sudah dewasa. Kenapa terganti, mereka bisa jawab (sendiri)," kata dia.