REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Delapan tahun setelah pergelutannya dengan Rocky, Norman "Blind Man" Nordstrom (Stephen Lang) menjalani kehidupan yang sunyi, jauh dari keramaian kota. Dalam kesehariannya, ia hanya ditemani oleh seorang anak perempuan berusia 11 tahun bernama Phoenix dan anjing kesayangannya, Shadow.
Dalam tiga bulan terakhir, Phoenix (Madelyn Grace) gagal dalam menjalani ujian bertahan hidup yang diberikan Norman kepadanya. Sebagai akibatnya, Phoenix tak bisa berpergian ke kota bersama dengan Hernandez (Stephanie Arcila).
Hernandez merupakan satu-satunya teman Norman yang menjadi penghubung dirinya dengan dunia luar. Melihat Phoenix yang bersedih, Hernandez berhasil membujuk Norman untuk memperbolehkan Phoenix pergi ke kota bersamanya.
Siapa sangka, sekelompok penjahat memantau gerak-gerik Hernandez dan Phoenix selama mereka berada di kota. Tanpa alasan yang jelas, komplotan penjahat tersebut menerobos kediaman Norman dan melakukan berbagai cara untuk menculik Phoenix.
Aksi nekat para penjahat tersebut memaksa Norman untuk sekali lagi menunjukkan sisi gelapnya demi membungkam rahasia yang selama ini dia tutupi. Seperti film pendahulunya, Don't Breathe 2 masih diliputi dengan aksi laga yang brutal dan tanpa ampun.
Menariknya, sekuel ini tak hanya menghadirkan adegan-adegan sadis nan penuh darah semata, tetapi juga sebuah perjalanan penebusan dosa Norman yang emosional. Penonton akan diajak untuk melihat sisi lain dari sosok Blind Man yang selama ini dikenal sebagai pembunuh berdarah dingin.
Dengan teknik pengambilan gambar yang apik, suara latar yang menghidupkan suasana, hingga pencahayaan yang mendukung, Don't Breathe 2 bisa dengan mudah membuat penonton terbawa masuk ke dalam suasana mengerikan dan menegangkan yang terasa nyata. Totalitas para pemain dalam memerankan karakter masing-masing pun semakin menambah daya tarik film ini.