Senin 18 Oct 2021 07:24 WIB

Don't Breathe 2: Penebusan Dosa yang Brutal

Don't Breathe 2 tayang di bioskop sejak (15/10).

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Salah satu adegan film Dont Breathe 2.
Foto: Sony Pictures
Salah satu adegan film Dont Breathe 2.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Delapan tahun setelah pergelutannya dengan Rocky, Norman "Blind Man" Nordstrom (Stephen Lang) menjalani kehidupan yang sunyi, jauh dari keramaian kota. Dalam kesehariannya, ia hanya ditemani oleh seorang anak perempuan berusia 11 tahun bernama Phoenix dan anjing kesayangannya, Shadow.

Dalam tiga bulan terakhir, Phoenix (Madelyn Grace) gagal dalam menjalani ujian bertahan hidup yang diberikan Norman kepadanya. Sebagai akibatnya, Phoenix tak bisa berpergian ke kota bersama dengan Hernandez (Stephanie Arcila).

Baca Juga

Hernandez merupakan satu-satunya teman Norman yang menjadi penghubung dirinya dengan dunia luar. Melihat Phoenix yang bersedih, Hernandez berhasil membujuk Norman untuk memperbolehkan Phoenix pergi ke kota bersamanya.

Siapa sangka, sekelompok penjahat memantau gerak-gerik Hernandez dan Phoenix selama mereka berada di kota. Tanpa alasan yang jelas, komplotan penjahat tersebut menerobos kediaman Norman dan melakukan berbagai cara untuk menculik Phoenix.

Aksi nekat para penjahat tersebut memaksa Norman untuk sekali lagi menunjukkan sisi gelapnya demi membungkam rahasia yang selama ini dia tutupi. Seperti film pendahulunya, Don't Breathe 2 masih diliputi dengan aksi laga yang brutal dan tanpa ampun.

Menariknya, sekuel ini tak hanya menghadirkan adegan-adegan sadis nan penuh darah semata, tetapi juga sebuah perjalanan penebusan dosa Norman yang emosional. Penonton akan diajak untuk melihat sisi lain dari sosok Blind Man yang selama ini dikenal sebagai pembunuh berdarah dingin.

Dengan teknik pengambilan gambar yang apik, suara latar yang menghidupkan suasana, hingga pencahayaan yang mendukung, Don't Breathe 2 bisa dengan mudah membuat penonton terbawa masuk ke dalam suasana mengerikan dan menegangkan yang terasa nyata. Totalitas para pemain dalam memerankan karakter masing-masing pun semakin menambah daya tarik film ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement