REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau menawarkan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke objek wisata eksklusif di Lagoi, Kabupaten Bintan dan Nongsa, Batam dapat menikmati keindahan alam, meski sedang menjalani karantina selama lima hari.
Kepala Dinas Pariwisata Kepri Buralimar mengatakan, berwisata di tempat yang eksklusif saat menjalani masa karantina, tentu tidak membosankan. Sehingga saat dikarantina, wisman tidak hanya berada di dalam kamar hotel, melainkan dapat menikmati keindahan alam, pantai, taman dan lainnya di lokasi eksklusif.
"Saya pikir konsep ini perlu dicoba oleh wisman," ujar Buralimar di Tanjungpinang, Senin (18/10).
Buralimar mengatakan, Bintan dan Nongsa sejak awal sudah siap menerima wisman. Berbagai tempat eksklusif telah disiapkan pengelola objek wisata, dengan mengutamakan penerapan protokol kesehatan.
Semula, Kepri berharap wisman dari Singapura berkunjung ke Lagoi dan Batam, tapi sekarang tidak. Sebab, Pemerintah Singapura belum membuka akses bagi warganya ke Bintan dan Batan.
Pemprov Kepri berharap pemerintah membuka akses transportasi udara dan laut untuk menerima kedatangan wisatawan dari Korea Selatan, China, Jepang, dan India. "Jadi tidak perlu menunggu selesai pembangunan Terminal 2 Bandara Hang Nadim, melainkan sudah dapat dilakukan secepatnya dengan menggunakan Terminal I Hang Nadim," kata dia.
Biralimar mengemukakan, paket liburan sebaiknya disiapkan pelaku usaha pariwisata ketika akses keempat negara itu dibuka. Wisman dari sana bisa menyewa pesawat dari negara asal ke Bandara Hang Nadim Batam, kemudian bisa langsung ke Nongsa atau menggunakan transportasi laut dan darat menuju Lagoi.
Ia mengatakan, perhatian Pemprov Kepri tidak hanya pada bandara, melainkan pelabuhan internasional. Akses pelabuhan internasional di Kepri harus dibuka kembali jika ingin kunjungan wisman meningkat.
"Sebelum pandemi, kapal-kapal yang mengangkut wisman dari Singapura dan Malaysia itu mencapai 50 trip per hari. Kami berharap sektor pariwisata kembali bangkit setelah kasus Covid-19 di Kepri turun drastis," kata Buralimar.
Jumlah kasus aktif Covid-19 di Kepri tinggal 86 orang, yang tersebar di tujuh kabupaten dan kota. Kepri ditetapkan sebagai Level I Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.