Selasa 19 Oct 2021 09:45 WIB

Maulid Nabi: Kabilah Yang Ditawari Islam oleh Nabi Muhammad

Nabi Muhammad mulai mendakwahkan Islam kepada kabilah di tahun 619 M.

Rep: Ratna AJeng Tejomukti/ Red: Muhammad Hafil
Kabilah Yang Ditawari Islam oleh Nabi Muhammad. Foto: Nabi Muhammad (ilustrasi)
Foto: Republika
Kabilah Yang Ditawari Islam oleh Nabi Muhammad. Foto: Nabi Muhammad (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Pada bulan Dzulqai'dah tahun kesepuluh setelah Nabi Muhammad menjadi Nabi atau bertepatan dengan akhir bulan Juni atau awal bulan Juli tahun 619 M, Rasulullah kembali ke Makkah.

Beliau mulai kembali berdakwah dengan  cara yang berbeda. Yakni  menawarkan Islam kepada berbagai kabilah dan individu. 

Baca Juga

Rasulullah beralasan karena musim haji sudah dekat, sehingga orang-orang menunaikan kewajiban haji, melibatkan diri dalam berbagai kepentingan. Maka beliau pergunakan kesempatan ini sebaik-baiknya. 

Beliau mendatangi setiap kabilah untuk menawarkan Islam dan menyeru mereka agar masuk Islam, seperti yang beliau lakukan sejak tahun keempat kenabian. 

Menurut riwayat At Tirmidzi, Az-Zuhri berkata, "Orang-orang yang pernah menyebutkan kepada kami nama-nama kabilah yang didatangi Rasulullah dan diseru masuk Islam adalah Bani Amir bin Sha'sha'ah, Muharib bin Khashafah, Fazarah, Ghassan, Murrah. Hanifa. Sulaim, Abs. Bani Nash, Bani Al-Bakka". Kindah, Kalb, Al-Harits bin Ka'b. Udzrah, dan Hadhrami. Namun tak seorang pun di antara mereka yang memenuhi seruan beliau.

Kabilah-kabilah yang disebutkan Az-Zuhri ini bukan mereka yang ditawari Islam dalam satu tahun atau satu musim haji. Tetapi hal itu berselang sejak tahun keempat hingga musim haji terakhir sebelum hijrah. 

Al-Manshurfuri ditawari Islam pada musim haji tahun kesepuluh. Adapun cara yang ditempuh beliau dalam menawari Islam itu, dan bagaimana penolakan mereka, telah digambarkan oleh Ibnu Ishaq sebagai berikut:

Pertama  Bani Kalb. Nabi datang sendiri ke perkampungan mereka, yang juga disebut Bani Abdullah. Beliau menyeru mereka kepada Allah dan berhadapan langsung dengan mereka. Beliau bersabda kepada mereka, "Wahai Bani Abdullah, sesungguhnya Allah telah membaguskan nama bapak kalian." Namun mereka tetap menolak apa yang ditawarkan itu. 

Kedua, Bani Hanifah. Beliau mendatangi mereka, dari pintu ke pintu, dari rumah ke rumah dan beliau sendiri yang menawarkan kepada mereka. Namun tak seorang pun di antara orang-orang Arab yang lebih buruk penolakannya daripada penolakan mereka.

Ketiga, Bani Amir bin Sha'sha'ah. Beliau mendatangi mereka dan menyeru mereka kepada Allah. Baiharah bin Firas, salah scorang pemuka mereka berkata, "Demi Allah, andaikata aku boleh menculik pemuda ini, tentu orang-orang Arab akan melahapnya.“ 

Kemudian dia melanjutkan, “Apa pendapatmu jika kami berbaiat kepadamu untuk mendukung agamamu, kemudian Allah memenangkan dirimu dalam menghadapi orang-orang yang menentangmu, apakah kami masih bisa mempunyai kedudukan sepeninggalmu?" 

Rasulullah menjawab. "Kedudukan itu hanya pada Allah. Dia meletakkannya menurut kehendak-Nya." Baiharah berkata. "Apakah kami harus menyerahkan batang leher kami kepada orang-orang Arab sepeninggalmu? Kalau pun Allah memenangkanmu, toh kedudukan itu juga akan jatuh kepada selain kami, Jadi, kami tidak membutuhkan agamamu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement