REPUBLIKA.CO.ID, BRUGES -- Pemain Manchester City berusia 19 tahun Cole Palmer menjadi berita utama ketika ia mencetak gol pertamanya di Liga Champions. Gol Palmer hadir ketika City mengalahkan Club Brugge 5-1 di Stadion Jan Breydel, Bruges, Belgia, Rabu (20/10) dini hari WIB. Palmer yang mencetak gol keempat City merupakan lulusan akademi City.
Pelatih City Pep Guardiola kemudian menggambarkan proses mengembangkan sang pemain seperti memasak. Menurut Guardiola, orang di dunia menginginkan sesuatu dengan segera dan cepat. Padahal, semua itu membutuhkan waktu.
"Kamu tidak bisa memasak hidangan yang enak jika kamu tidak menghabiskan waktu di dapur. Jadi, luangkan waktu,” kata Guardiola dilansir dari BBC.
Palmer masuk sebagai pemain pengganti dan baru berada di lapangan dua menit ketika mencetak gol brilian. Sang gelandang jarang dimainkan musim ini. Ia tampil ketika City kalah dari Leicester City di Community Shield Agustus lalu. Sejak saat itu, ia mencatatkan empat penampilan dari bangku cadangan.
Menurut Guardiola, Palmer mempunyai kualitas permainan bagus. Ia mempunyai kelebihan memanfaatkan peluang di dalam kotak penalti. Ketika dia menguasai bola di area tersebut maka sebagian besar akan berakhir dengan gol.
"Namun saya tahu cara kerjanya dengan pemain muda. Kami tenang dan sabar, seperti yang kami lakukan dengan Phil Foden juga,” jelasnya.
Kesabaran menjadi kunci Guardiola dalam mengorbitkan pemain muda seperti yang dilakukan kepada Foden. Pemain 21 tahun tersebut membutuhkan waktu untuk mendapatkan tempat di tim utama. Sekarang dia salah satu bintang City.
Bahkan Foden dapat diandalkan ketika diberikan peran sebagai false nine. Dia berlari dengan cerdas serta memberikan operan yang brilian termasuk assist kepada Joaco Cancelo yang mencetak gol pertama City ke gawang Brugge.
“Ini salah satu penampilan terbaik kami di Eropa,” klaim Guardiola.
Kemenangan ini membuat City mengemas enam poin di grup B dan menempati posisi kedua klasemen sementara di belakang Paris Saint-Germain (PSG). Guardiola mengatakan City bermain dengan tekanan yang bagus. Pemainnya mempunyai banyak peluang berkat kecerdasan ketika memegang bola.
"Kami semua senang,” kata Guardiola menegaskan.
