Sabtu 23 Oct 2021 14:54 WIB

Lokckdown Dicabut, Warga Melbourne Mulai Nikmati Akhir Pekan

Masyarakat Melbourne mulai pergi ke bar dan restoran untuk menikmati akhir pekan.

Red: Nora Azizah
Masyarakat Melbourne mulai pergi ke bar dan restoran untuk menikmati akhir pekan.
Foto: AP/Hamish Blair
Masyarakat Melbourne mulai pergi ke bar dan restoran untuk menikmati akhir pekan.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Warga Melbourne, Australia, mulai memenuhi jalan-jalan kota yang ramai dengan pesta spontan, musik hidup, pub, bar, dan restoran. Pemandangan ini kembali terlihat setelah pemerintah mengakhiri lockdown COVID-19 di kota terbesar kedua Australia itu. 

Melbourne, yang berpenduduk lima juta jiwa, telah menjalani lockdown selama 262 hari atau hampir sembilan bulan sejak Maret 2020, mengalahkan Buenos Aires di Argentina (234 hari) sebagai kota yang paling lama dikunci akibat pandemi. Meski hujan mengguyur pada Sabtu (23/10) pagi, masyarakat antre untuk memangkas rambut dan menikmati sarapan di restoran, yang semuanya terbuka bagi warga yang sudah divaksin penuh.

Baca Juga

Pada Jumat malam, orang-orang memenuhi jalan untuk merayakan pesta di tenggara Melbourne dan menikmati lagi minuman di pub bersama teman, seperti diperlihatkan dalam video di media sosial. Meskipun wabah Delta terus menyebar, pembatasan di Victoria, di mana Melbourne berada, dilonggarkan karena tingkat vaksinasi telah mencapai 70 persen.

Negara bagian itu pada Sabtu juga melaporkan 1.750 kasus baru dan lima kematian akibat COVID-19. Walau sebagian besar toko ritel masih tutup, otoritas setempat mengatakan pelonggaran berikutnya akan dilakukan setelah 80 persen warga Victoria sudah divaksin penuh, yang diperkirakan tercapai akhir pekan depan.