Sabtu 23 Oct 2021 23:43 WIB

Perlunya Pusat Studi Arsip Kebencanaan

Banyaknya orang yang akan datang untuk belajar tentang kebencanaan.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Muhammad Fakhruddin
Perlunya Pusat Studi Arsip Kebencanaan. Bencana alam (ilustrasi)
Foto: Dok Republika.co.id
Perlunya Pusat Studi Arsip Kebencanaan. Bencana alam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sebagai salah satu negara rawan bencana mengharuskan Indonesia bersiap diri dalam menghadapi berbagai bencana yang bisa muncul kapan saja. Salah satu dilakukan dengan membangun budaya literasi masyarakat tentang kebencanaan.

“Di perpustakaan nasional banyak sekali naskah yang menjelaskan tentang kebencanaan ini. Yang paling penting bagaimana masyarakat dapat mendapatkan pelajaran serta edukasi tentang gejala bencana alam khususnya,” ujar Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Muhammad Syarif Bando, dilansir dari laman resmi Perpusnas, Sabtu (23/10).

Dia menyampaikan, Perpusnas memberikan dukungan terhadap upaya Arsip Nasional (ANRI) membangun Pusat Studi Arsip Kebencanaan di Aceh dalam rangka memberikan sarana edukasi masyarakat terkait literasi kebencanaan. Menurut Syarif, upaya ANRI tersebut mendorong berbagai pihak untuk dapat menyiapkan berbagai referensi pengetahuan terkait bencana.

Selain itu juga sebagai jalan menjelaskan kepada masyarakat tentang gejala bencana yang bisa menjadi pembelajaran bagi seluruh dunia. Menurut Syarif, di Perpusnas sendiri bahan pustaka terkait kebencanaan terdiri dari berbagai macam mulai dari manuskrip, buku langka, buku elektronik, artikel, dan surat kabar.