REPUBLIKA.CO.ID,CIANJUR -- Tingkat keterisian tempat tidur khusus pasien COVID-19 tiga rumah sakit yang ada di Cianjur, Jawa Barat, terus menurun, tercatat hingga saat ini, tinggal 4 orang yang masih menjalani isolasi di rumah sakit, dua orang di RSUD Cianjur dan dua orang lainnya di RSUD Cimacan.
Bupati Cianjur, Herman Suherman mengatakan sebagian besar rumah sakit yang ada di Cianjur, sudah nol kasus sejak satu bulan terakhir, hanya empat orang yang masih menjalani isolasi dan tinggal menunggu hasil tes ketiga sebelum dipulangkan.
"Untuk pasien yang terpapar sudah menurun tajam sejak satu bulan terakhir, bahkan rumah sakit pemerintah dan swasta yang selama ini menjadi pusat isolasi, sudah kembali melayani pasien umum. Kami berharap pekan ini, Cianjur sudah nol kasus," katanya, Ahad (24/10).
Ia berharap kasus COVID-19 terus menurun agar ekonomi bisa kembali bangkit. "Kita sama-sama berharap COVID-19 selesai, sehingga semua bisa berjalan normal dan ekonomi kembali bangkit," katanya.
Direktur RSUD Cianjur, dr Darmawan, mengatakan saat ini dari 225 tempat tidur khusus pasien COVID-19 hanya terisi 18 tempat tidur, namun dari belasan pasien tersebut, hanya 2 orang yang terkonfirmasi COVID-19.
Sedangkan 16 pasien lainnya terdiri dari pasien probable, non COVID-19, serta pasien yang sudah negatif dan segera pulang. "Sudah jauh turunnya, sekarang hanya terisi 18 kasur, itu pun tidak seluruhnya pasien COVID-19. Ada juga pasien umum yang dirawat di ruang flamboyan, tapi kamarnya disterilkan terlebih dulu. Jadi BOR sekarang angkanya di bawah 5 persen," katanya.
Ia menjelaskan, dengan turunnya keterisian ruangan khusus COVID-19, RSUD akan kembali mengubah sejumlah ruangan menjadi kamar rawat umum. "Itu juga sudah dikurangi karena kasusnya turun, kita akan alihkan kembali sejumlah ruangan dan kamar untuk pasien umum. Tapi alat tetap disiapkan, jika ada lonjakan kasus," katanya.