REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) mendukung penuh transformasi yang dicanangkan Menteri BUMN Erick Thohir. Sebagai salah satu BUMN terbesar, Erick menaruh harapan besar terhadap Pertamina agar terus meningkatkan daya saing melalui sejumlah langkah transformasi.
Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, upaya transformasi bisnis Pertamina juga akan diikuti transformasi sumber daya manusia (SDM). Hal ini selaras dengan arahan Erick yang mendorong terjadinya transformasi human capital sebagai salah satu fondasi utama memperbaiki kinerja BUMN.
"Yang pasti transformasi SDM. Salah satunya meratakan lapangan tanding, reward, dan konsekuensi harus jelas," ujar Ahok saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Senin (25/10).
Ahok menyampaikan, Pertamina juga memiliki sejumlah langkah strategis dalam transformasi pada sektor bisnis. Ahok menyebut transformasi akan semakin mendorong Pertamina menjadi perusahaan berkelas dunia dengan mengedepankan prinsip good corporate governance atau tata kelola perusahaan yang baik.
"(Transformasi bisnis) termasuk unlocking dengan mendapatkan mitra strategis," ucap Ahok.
Keberhasilan Pertamina menjaga kinerja positif pada masa pandemi mendapat respons yang sangat baik dari publik, termasuk kalangan investor. Ke depan, perusahaan siap memperkuat fondasi bisnisnya dengan mengakselerasi bisnis-bisnis baru dan meningkatkan unlock value atau nilai aset anak usaha melalui beragam cara, mulai dark penawaran umum perdana (IPO) saham dan menyuntik modal baru ke anak usaha, hingga mencari mitra strategis untuk anak usaha.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, transformasi yang dicanangkan Kementerian BUMN mulai membuahkan hasil. Erick mencontohkan transformasi Pertamina dengan pembentukan enam subholding yang berhasil menemukan potensi temuan baru gas dan minyak sebesar 204 juta barel di sektor hulu.
Erick menilai, penemuan ini merupakan kabar gembira mengingat produksi migas nasional yang terus mengalami penurunan. Menurutnya, transformasi dalam bentuk sub holding membuat kinerja Pertamina lebih efisien dan fokus pada bisnis utama masing-masing subholding.
"Contoh saja yang selama ini kita kekurangan penemuan sumber gas dan minyak, setelah dikonsolidasi kita dapat temuan baru 204 juta barel dan yang terpenting, hulu sekarang untung 1 miliar dolar AS, jauh di atas target," ujar Erick.
Erick menambahkan petrochemical yang sebelumnya menjadi beban, saat ini telah memberikan keuntungan hingga 322 juta dolar AS.
Ia memastikan subholding menjadi fondasi yang kuat untuk Pertamina menuju valuasi 100 dolar AS. Erick meyakini hal ini akan terealisasi mengingat posisi Pertamina yang saat ini sudah masuk 500 perusahaan terbesar dunia.