REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Setelah hampir dua pekan tayang di bioskop, film Nussa sukses merangkul lebih dari 100 ribu penonton kembali ke bioskop. Torehan ini dinilai begitu membanggakan, mengingat Nussa merupakan film keluarga pertama yang tayang di bioskop usai PPKM ketat.
CEO The Little Giantz, Aditya Triantoro mengatakan bahwa respons positif yang diberikan masyarakat merupakan angin segar bagi para kreator animasi dalam negeri untuk bangkit kembali menelurkan karya yang bermutu. Tidak hanya dari sisi visual, tentunya juga kualitas cerita yang memikat.
"Pencapaian ini bukan hal yang mudah diraih, mengingat film Nussa sudah menghadapi berbagai tantangan selama pandemi," kata Aditya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (25/10).
Pencapaian tersebut, menurut Aditya, membuat pihaknya merasa bahagia. Ia pun yakin bahwa penonton Indonesia selalu mendukung karya-karya anak negeri.
Berbicara soal teknologi yang digunakan untuk layar lebar, sutradara film Nussa Bony Wirasmono mengatakan bahwa pihaknya mengembangkan teknologi terkini demi menyuguhkan tontonan terbaik. Salah satu teknologi yang dipakai adalah hair-system, di mana setiap rambut karakter film Nussa dibuat per helai demi mendapatkan detail visual yang tajam.
"Ini tentu lebih baik dari versi serialnya di Youtube. Sebagai kreator, kami memberikan ikhtiar terbaik kami dalam membuat film ini dan berharap para penonton dapat ikut hanyut menikmati filmnya," katanya.
Bonny pun mengajak sahabat Nussa yang berusia di bawah 12 tahun untuk menonton film Nussa khusus di bioskop dengan status level PPKM 1 dan 2 di daerah Jawa-Bali. Ia menyerukan tiap keluarga memastikan untuk mendampingi serta mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.