REPUBLIKA.CO.ID, JALALABAD – Pria bersenjata tak dikenal menembak mati seorang ulama imam masjid di Distrik Behsoud di Provinsi Nangarhar timur, Afghanistan pada Senin (25/10), menurut pejabat setempat.
Pejabat yang meminta identitasnya dirahasiakan itu mengatakan bahwa pelaku menembaki imam masjid Mufti Sayedullah di daerah Muqam Khan pada Senin pagi, menewaskannya di lokasi kejadian.
Polisi belum mengeluarkan pernyataan soal insiden tersebut. Secara terpisah, ledakan bom pinggiran jalan menghantam sebuah kendaraan di daerah Qasim Abad di distrik polisi 8 di Kota Jalalabad pada jam sibuk pagi hari.
Akibatnya, dua orang cedera, kata saksi mata.Wilayah Nangarhar, yang mencakup ibu kota provinsi kota Jalalabad, menjadi ajang sejumlah ledakan yang diklaim oleh garis keras Daesh atau yang dikenal kelompok ISIS.
Sementara itu, pada Sabtu (23/10) lalu pengeboman menargetkan Taliban membuat warga sipil kehilangan nyawa di Afghanistan timur, Sabtu (23/10) waktu setempat. Ledakan tersebut menewaskan dua warga sipil termasuk anak-anak serta melukai empat warga lainnya.
"Dua bom diledakan ketika kendaraan Taliban lewat, menewaskan satu anak," ujar Kepala polisi distrik Ismatullah Mubariz seperti dikutip laman Channel News Asia, Ahad (24/10).
Dia menambahkan bahwa tidak ada milisi Taliban yang terluka maupun tewas.
Seorang pejabat rumah sakit setempat mengatakan, dua jasad dan empat warga sipil yang terluka dipindahkan ke rumah sakit setelah serangan itu.
Pejabat itu berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk memberi pengarahan kepada media.
Hingga berita ini dirilis, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini. Namun demikian, ISIS memang aktif di provinsi Nangarhar timur. ISIS juga sering melancarkan serangan yang menargetkan Taliban.
Baru-baru ini, ISIS menunjukkan tanda-tanda ekspansi di Afghanistan dalam serangan di utara, selatan dan ibukota Kabul. Kemampuan kelompok itu untuk sering melancarkan serangan telah menimbulkan keraguan atas kemampuan Taliban untuk menjaga keamanan dan stabilitas di negara yang diperangi.
Pekan lalu, ISIS mengeklaim bertanggung jawab atas bom bunuh diri mematikan di sebuah masjid Syiah di Afghanistan selatan. Serangan itu menewaskan 47 orang dan melukai puluhan lainnya.
Serangan tersebut adalah yang paling mematikan sejak Amerika Serikat keluar secara dramatis dari negara itu. Kini Taliban menguasai seluruh negara.
Sumber: channelnewsasia