Senin 25 Oct 2021 20:09 WIB

Penampakan Terowongan Silaturahim Istiqlal-Gereja Katedral

Terowongan Silaturahim diharapkan wujudkan toleransi

Rep: Rahayu Subekti / Red: Nashih Nashrullah
Petugas keamanan berjaga ketika adanya kegiatan press tour di Terowongan Silaturahmi Istiqlal-Katedral, Jakarta, Senin (25/10). Kementerian PUPR telah menyelesaikan konstruksi terowongan silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral. Terowongan silaturahmi ini dibangun dengan panjang tunnel 28,3 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,1 meter dengan total luas terowongan area tunnel 136 m2 dengan total luas shelter dan tunnel 226 m2.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika.
Petugas keamanan berjaga ketika adanya kegiatan press tour di Terowongan Silaturahmi Istiqlal-Katedral, Jakarta, Senin (25/10). Kementerian PUPR telah menyelesaikan konstruksi terowongan silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral. Terowongan silaturahmi ini dibangun dengan panjang tunnel 28,3 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,1 meter dengan total luas terowongan area tunnel 136 m2 dengan total luas shelter dan tunnel 226 m2.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini sudah merampungkan konstruksi terowongan silaturahim yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral Jakarta. Terowongan silaturahim tersebut siap dimanfaatkan dan dapat diharapkan dapat mewujudkan toleransi. 

"Terowongan silaturahim ini kan ya seperti toleransi yang satunya Natal dan satunya Lebaran. Jadi menghubungkan tempat peribadatan dan kita menyediakan fasilitas yang bisa digunakan bersama," kata Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti, saat melakukan press tour dengan media di Terowongan Silaturahim, Senin (25/10). 

Baca Juga

Diana menuturkan pada dasarnya terowongan tersebut dibangun dengan tujuan untuk memfasilitasi ruang parkir bagi kedua jamaah di Masjid Istiqlal Gereja Katedral Jakarta. Diana mengatakan, fasilitas di basement Masjid Istiqlal memiliki kapasitas hingga 500 unit mobil. 

"Kapasitas parkir di Masjid Istiqlal ini dapat digunakan dari dua tempat ibadah ini," tutur Diana.

Diana mengharapkan nantinya saat ada perayaan besar umat Islam atau Katolik dapat sama-sama menggunakan fasilitas parkir tersebut dengan adanya terowongan yang menghubungan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. 

Untuk itu, Diana mengharapkan dengan adanya terowongan silaturahim tersebut dapat menjadikan kebanggan Indonesia karena mewujudkan toleransi.

Letak pintu masuk terowongan silaturahim, jarak terdekatnya dari gerbang Masjid Istiqlal sekitar 16 meter. Pintu masuk terowongan tidak jauh dari Gate 6 Gerbang Masjid Istiqlal.

Sementara itu pintu masuk terowongan silaturahim yang berada di Gereja Katedral jaraknya kurang lebih 32 meter dari gereja. Lokasi pintu masuk terowongan tak jauh dari bagian depan gereja yang bersebrangan langsung dengan Masjid Istiqlal.  

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement