REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG PINANG -- Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Mochammad Bisri, menyampaikan berdasarkan data nasional, capaian vaksinasi lansia di daerah itu masih tergolong rendah yaitu 52 persen dari total target 87.128 orang.
"Kalau dari data manual di daerah, sebenarnya capaian vaksinasi lansia kita sudah di angka 60 persen," kata Bisri di Tanjung Pinang, Senin (25/10).
Bisri mengatakan, ada perbedaan data cakupan vaksinasi lansia antara Pemprov Kepri dan pemerintah pusat. Salah satu pemicunya, katanya, warga pada saat melakukan vaksinasi salah mengisi nomor induk kependudukan (NIK), sehingga tidak terdaftar di data nasional.
"Rata-rata salah entry NIK," ujarnya.
Kendati begitu, Bisri menyatakan percepatan vaksinasi lansia di Bumi Segantang Lada itu cenderung melambat dipicu beberapa faktor, seperti lansia tidak bisa divaksinasi karena mengidap penyakit tertentu. Sebagian lansia juga masih takut disuntik vaksin, sebab khawatir berdampak buruk terhadap kesehatan.
"Geografis Kepri yang terdiri dari 2.408 pulau, juga menjadi kendala dalam mengejar target vaksinasi lansia," ujar Bisri.
Bisri menggesa agar masing-masing kabupaten/kota menggesa vaksinasi lansia secara door to door, karena vaksinasi lansia menjadi salah satu indikator penetapan levelalisasi PPKM. Ia khawatir rendahnya capaian vaksinasi lansia berdampak terhadap status Kepri saat ini yang masuk ke dalam PPKM level satu.
"Kalau vaksinasi kami sudah 60 persen, aman. Jika masih di bawah itu, maka level PPKM Kepri berpotensi naik lagi," ujar Bisri.
Baca juga : PSI Minta Maaf Terkait Warga Keracunan Nasi Kotak
Sementara itu, lanjut dia, secara umum capaian vaksinasi bagi masyarakat usia 18 tahun ke atas untuk dosis satu sudah 84 persen dan dosis dua 63 persen. Sedangkan usia 12-17 tahun untuk dosis satu sudah 85 persen dan dosis dua 63 persen.
"Fokus vaksinasi kami saat ini ialah lansia, karena mereka sangat rentan terpapar Covid-19. Mudah-mudahan November terpenuhi sesuai target awal," kata Bisri.