Selasa 26 Oct 2021 15:26 WIB

Atlet PON Asal Ciamis Diapresiasi

Ada 10 emas, tujuh perak, dan enam perunggu, yang berhasil dibawa pulang.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pemkab Ciamis memberikan apresiasi kepada para atlet yang berlaga dalam ajanv PON XX Papua, Selasa (26/10)
Foto: Republika/Bayu Adji P
Pemkab Ciamis memberikan apresiasi kepada para atlet yang berlaga dalam ajanv PON XX Papua, Selasa (26/10)

REPUBLIKA.CO.ID,CIAMIS -- Sejumlah atlet asal Kabupten Ciamis yang mewakili Provinsi Jawa Barat (Jabar) dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, berhasil membawa pulang medali. Setidaknya, para atlet dari Kabupaten Ciamis dapat menyumbang 23 dari total 353 medali yang diraih Jabar dalam ajang tersebut. 

Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya mengatakan, raihan para atlet dalam ajang PON Papua merupakan sebuah kebahagiaan untuk Kabupaten Ciamis. Dari 13 atlet dari Kabupaten Ciamis yang berlaga di Papua, ada 10 emas, tujuh perak, dan enam perunggu, yang berhasil dibawa pulang. 

"Ini baru terjadi tahun ini. Luar biasa. Mudah mudahan ke depan bisa lebih baik dan bisa lebih berprestasi lagi," kata Herdiat, Selasa (26/10).

Atas raihan para atlet itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ciamis memberikan apresiasi berupa uang kadeudeuh kepada para atlet yang berlaga di Papua. Meski besarannya tak seberapa, Herdiat mengatakan, apresiasi itu diharapkan dapat memotivasi para atlet agar lebih berprestasi. 

"Ini hanya bentuk perhatian dari Pemkab Ciamis, penghargaan untuk atlet berprestasi yang telah mengharumkan Ciamis dan Jabar. Kami sebenarnya ingin lebih besar dalam memberikan kedeudeuh. Tapi karena situasi sedanv tidak bagus, dengan segala kerendahan hati mohon dimaafkan kalau kedeudeuh kami tidak sesuai dengan harapan para atlet," kata dia.

Kendati demikian, Herdiat mengingatkan agar para atlet yang meraih medali dalam ajang PON Papua untuk tak cepat berpuas diri. Para atlet dari Kabupaten Ciamis diminta harus punya target ke perhelatan olahraga yang lebih tinggi lagi. 

"Kemarin sudab nasional, besok di level Asia atau dunia. Syaratnya, harus terencana, terprogram, dna terukur, sehingga fisik dan stamina, termasuk skil akan terjaga. Kita akan selalu mendukung sarana dan prasarananya," ujar Herdiat.

Ketua KONI Kabupaten Ciamis, Yasmin Sambas mengatakan, uang kadeudeuh yang diberikan oleh Pemkab Ciamis total sekitar Rp 250 juta. Uang itu langsung ditransfer ke rekening para atlet, sehingga dapat langsung digunakan oleh para atlet. 

Ia menjelaskan, uang kadeudeuh itu diberikan terhadap atlet yang berprestasi. Namun, uang itu bukan bersifat bonus. Sebab, para atlet dari Kabupaten Ciamis di ajang PON itu membela Jabar. 

"Jadi yang berhak memberikan bonus adalah Pemprov Jabar. Uang kadeudeuh ini hanya bentuk apresiasi dari Pemkab Ciamis," kata dia.

Yasmin menambahkan, pihaknya akan terus melakukan pembinaan kepada para atlet di Kabaupaten Ciamis agar lebih berprestasi di ajang nasional maupun internasional. Menurut dia, secara umum sarana dan prasarana olahraga yang ada di Kabupaten Ciamis sudah cukup memadai. 

Ia mencontohkan, Kabupaten Ciamis telah memiliki Stadion Galuh, yang notabene stadion sepakbola terbesar di Priangan Timur. Selain itu, di Kabupaten Ciamis juga terdapat lapangan BMX. 

"Lalu kita juga sudah ada lapangan tenis outdoor dengan tribunnya. Ini sudah cukup maksimal," ujar dia.

Saat ini, lanjut Yasmin, pihaknya sedang membenahi stadion ateltik bertaraf internasional. Selain itu, Pemkab Ciamis juga sedang berupaka membuat kolam renang berstandar nasional. Sebab, saat ini belum ada kolam renang yang memadai untuk tempat latihan para atlet di Kabupaten Ciamis. 

Salah satu atlet renang, Triadi Fauzi Sidiq (30 tahun) mengaku sangat jarang berlatih di Ciamis. Selama ini, ia berlatih bersama Pelatnas di GBK Senayan, Jakarta. Salah satu alasan ia jarang berlatih renang di Ciamis adalah karena di daerah itu tak ada kolam renang yang memadai untuk dijadikan tempat latihan atlet.  

"Sebagai atlet dari Ciamis, saya juga menyayangkan tidak ada kolam yang mumpuni di sini. Soalnya itu kan untuk pembibitan atlet," kata lelaki yang meraih tiga medali emas, dua perak, dan dua perunggu, di ajang PON Papua itu.

Triadi mengaku, kariernya sebagai atlet sudah memasuki masa senja. Sebab, umurnya tak lagi muda. Ajang PON juga sudah merupakan yang keempat kalinya diikuti. PON Papua disebut merupakan kiprahnya yang terakhir di ajang olahraga nasional. 

Namun, ia sangat ingin adanya regenerasi atlet renang dari Kabupaten Ciamis. Menurut dia, regenerasi dapat maksimal dilakukan apabila sarana dan prasarana latihan sudah memadai, salah satunya dengan adanya kolam yang berstandar internasional.

Ia meyakini, Ciamis memiliki potensi untuk menghasilkan atlet-atlet berprestasi. Namun, potensi itu juga harus didukung oleh lingkungan, termasuk pemerintah setempat.

Sementara itu, salah satu atlet selam, Dheya Nazhira Nuramalina (17) memgaku berterima kasih atas apresiasi dari pemerintah setempat. "Alhamdulillah dapat diapresiasi oleh bupati dan wakil bupati. Ini menjadi perhatian yang sangat luar biasa bagi kita," kata atlet yang meraih medali emas di ajang PON Papua itu.

Namun, ia tak ingin cepat berpuas diri. Sebab, ia masih ingin terus berkembang sebagai atlet dan berkompetisi di level yang lebih tinggi. 

Karenanya, Dheya bertekad untuk terus melatih diri lebih giat lagi. "Saya berharap bisa masuk Sea Games. Itu salah satu cita-cita saya," kata dia.

Namun, ke depan Dheya berencana akan fokus melakukan latihan di Bandung. Sebab, menurut dia, di Ciamis belum tersedia kolam renang yang memadai untuk latihan para atlet. 

"Harusnya kan kolam untuk atlet itu panjnagnya 50 meter, tapi di sini masih 25 meter. Jadi kurang mendukung. Mangkanya nanti mau fokus ke Bandung," ujar dia.

Bupati Herdiat berjanji, pihaknya akan segera membangun kolam renang berstandar internasional. Apalagi, dalam ajang PON Papua banyak atlet renang dari Ciamis yang berprestasi.

"Harus itu mah (pembangunan kolam renang). Insyaallah secepatnya dibangun. Uangnya ada, lahan sudah ada, tinggal kita tindak lanjut. Pokoknya, sebelum saya berhenti jadi Bupati harus sudah ada," ujar dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement