Rabu 27 Oct 2021 00:47 WIB

Polisi Kejar Pelaku Pembuangan Bayi di Selokan

Pelaku diduga sengaja membuang jasad bayi yang baru beberapa jam dilahirkan.

Penemuan mayat bayi di tempat pembuangan sampah. (Ilustrasi)
Foto: Istimewa
Penemuan mayat bayi di tempat pembuangan sampah. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Polisi masih mengejar pelaku pembuangan bayi di dalam selokan yang menggegerkan warga Desa Cikondang, Kecamatan Bojongpicung, Cianjur, Jawa Barat, Selasa (26/10). Jasad bayi berjenis kelamin perempuan itu ditemukan warga yang sedang mencari belut.

Kapolsek Bojongpicung Iptu Eriyanto mengatakan, hingga saat ini, pihaknya masih mengejar pelaku yang diduga sengaja membuang jasad bayi yang baru beberapa jam dilahirkan ke dalam selokan. "Kita sudah meminta keterangan saksi dan sedang mengejar ibu yang membuang bayi ke dalam selokan itu. Kami belum bisa menyimpulkan apakah bayi tersebut hasil hubungan gelap atau bukan," katanya.

Sementara jasad bayi pertama kali ditemukan seorang warga yang sedang menyusuri selokan untuk mencari belut, melihat ada jasad bayi yang awalnya dikira boneka. Namun, setelah dipastikan dari dekat barulah dia melaporkan ke warga lainnya. "Saya menyusuri selokan untuk mencari belut, selang beberapa langkah saya melihat ada mayat bayi yang saya pikir boneka. Setelah dekat, baru saya yakin itu mayat bayi, sehingga saya beritahukan ke warga lainnya," kata Odep (40) warga yang menemukan jasad bayi.

Dia menduga, bayi malang tersebut, dibuang setelah beberapa jam dilahirkan dan pelakunya bukan warga sekitar. Ini karena, lokasi pembuangan dekat dengan jalan utama antar-kecamatan, terlebih jalan tersebut sepi ketika malam hari.

"Kemungkinan dibuang saat sepi pada malam hari, sehingga tidak ada yang melihat siapa yang membuangnya dan kapan. Kalau dugaan mungkin warga luar yang sengaja membuang bayi di selokan ini," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement