Rabu 27 Oct 2021 14:05 WIB

Survei: Selain Korupsi, Isu Lingkungan Juga Meresahkan

Isu kerusakan lingkungan harus dibaca baik pemegang kebijakan

Rep: Febrianto Adi Saputro / Red: Nashih Nashrullah
Isu kerusakan lingkungan harus dibaca baik pemegang kebijakan. Ilustrasi kerusakan lingkungan
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Isu kerusakan lingkungan harus dibaca baik pemegang kebijakan. Ilustrasi kerusakan lingkungan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Indikator Politik Indonesia bersama dengan Yayasan Indonesia Cerah merilis hasil survei terbaru bertajuk 'Persepsi Pemilih Muda dan Pemula (gen Z dan milenial) atas Permasalahan Krisis Iklim di Indonesia'. Hasilnya isu kerusakan lingkungan jadi isu yang paling dikhawatirkan. 

"Korupsi memang menempati posisi paling tinggi, tetapi isu kerusakan lingkungan itu juga mendapatkan kepedulian perhatian kalangan anak muda yang sangat besar," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam paparannya secara daring, Rabu (27/10). 

Baca Juga

Dari 4.020 responden, diketahui sebanyak 64 persen khawatir dengan isu korupsi. Disusul sebanyak 52 persen yang khawatir isu kerusakan lingkungan. Kemudian kesehatan 43 persen. Sebanyak 42 persen khawatir terhadap isu polusi. 

Selain itu sebanyak 36 persen khawatir lunturnya nilai dan budaya nasional, kemudian sebanyak 36 persen responden mengkhawatirkan pekerjaan.   

Menurutnya hasil tersebut berbeda dengan survei dengan responden umum. Pada survei yang menyeratakan generasi baby boomers biasanya responden menjawab isu ekonomi yang paling dikhawatirkan.  

"Kalau dibandingkan khusus anak muda saja beda, isunya bukan semata-mata soal ekonomi saja, tetapi isu korupsi dan kerusakan lingkungan," ungkapnya.  

"Menurut saya ini isu yang harus ditangkap oleh kalangan policy makers kita termasuk politisi kita karena ada perubahan demografi yang luar biasa  dan itu punya efek terkait sikap dan attitude mereka terhadap isu-isu penting di mata anak muda," imbuhnya. 

Untuk diketahui survei tersebut menggunakan metode multistage random sampling dengan melibatkan 4.020 responden dengan rincian sebanyak 3.216 responden berusia 17-26 tahun (Generasi Z) dan sebanyak responden 804 berusia 27-35 tahun (milenial). 

Survei dilakukan pada 9-16 September 2021 dengan wawancara tatap muka dengan margin of error sebesar 2,7 persen. Sedangkan tingkat kepercayaan survei tersebut sebesar 95 persen.   

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement