REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menghadiri pertemuan tingkat tinggi (KTT) ASEAN dengan sejumlah negara mulai Selasa (26/10) hingga Rabu (27/10). Dalam pertemuan ASEAN dengan Korea Selatan (Korsel) ke-22, Presiden Korsel Moon Jae-in mengusulkan inisiatif kerja sama pada beberapa bidang dengan ASEAN.
"Dalam isu kesehatan, Korsel mengusulkan inisiatif ASEAN-Korsel for Public Health and Vaccines," ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dalam press briefing usai mendamping Jokowi secara virtual, Rabu.
Moon mengatakan inisiatif tersebut diharapkan dapat menjadi katalis untuk memperkuat kerja sama kesehatan kawasan. Sementara dalam isu ekonomi, Korsel menilai pentingya untuk memfasilitasi interaksi antar masyarakat secara aman melalui travel bubble dan saling pengakuan terhadap sertifikat vaksin antara kedua pihak.
"Korsel juga mengajak ASEAN bekerja sama mempersiapkan Revolusi Industri 4.0," ujar Retno. Selain itu, dalam bidang pertahanan dan keamanan Presiden Moon dalam pidatonya menggarisbawahi soal bekerja sama mengatasi ancaman siber, bencana alam, hingga perubahan iklim.
Korsel juga mendukung upaya ASEAN mengembalikan stabilitas dan demokrasi di Myanmar serta penyelesaian isu di Laut China selatan secara damai berdasarkan prinsip-prinsip hukum internasional. Retno merangkum KTT ASEAN-Korsel menghasilkan lima outcome documents. Di antaranya, Progress Report on the Implementation of the ASEAN-Republic of Korea Plan of Action to Implement the Joint Vision Statement for Peace, Prosperity and Partnership (2021-2025), Progress Report on the Implementation of the ASEAN-Korea FTA (AKFTA), dan Progress Report on ASEAN-Korea Economic Cooperation Projects.
KTT ASEAN-Korsel dihadiri secara virtual oleh sembilan pemimpin negara ASEAN dan Presiden Moon. Kemitraan ASEAN dan Korsel pertama kali dibentuk pada November 1989. Sejak 2010, kemitraan keduanya menjadi kemitraan strategis.