Senin 01 Nov 2021 17:23 WIB

Juru Bicara Gedung Putih Terpapar Covid-19

Jen Psaki mengaku sempat bertemu dengan Biden dalam jarak sekitar dua meter.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki berbicara selama konferensi pers di Gedung Putih, Selasa, 30 Maret 2021, di Washington.
Foto: AP/Evan Vucci
Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki berbicara selama konferensi pers di Gedung Putih, Selasa, 30 Maret 2021, di Washington.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki telah terpapar Covid-19 dan mengalami gejala ringan. Dalam sebuah pernyataan pada Ahad (31/10), Psaki, mengatakan, dia terakhir melakukan kontak dengan Presiden AS Joe Biden pada Selasa (26/10).

Psaki mengaku bertemu dengan Biden di Gedung Putih dalam jarak sekitar enam kaki dan mengenakan masker. Menurut Gedung Putih, Biden telah melakukan tes Covid-19 pada Sabtu (30/10) dengan hasil negatif.

 

Psaki tidak menemani Biden dalam perjalanannya ke ke Roma untuk KTT Kelompok 20 (G20) dan KTT Iklim di Glasgow. Psaki mengatakan, dia telah merencanakan untuk bepergian dengan presiden tetapi membatalkan perjalanan, setelah mengetahui bahwa anggota keluarganya telah dinyatakan positif Covid-19.

 

"Sejak itu saya karantina dan tes (melalui PCR) pada Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu dengan hasil negatif. Namun, hari ini, saya dinyatakan positif Covid-19," kata Psaki, dilansir Aljazirah, Senin (1/11).

 

Psaki, yang telah menerima vaksinasi lengkap mengaku hanya mengalami gejala ringan. Ia juga tidak melakukan kontak dekat dengan anggota senior staf Gedung Putih sejak Rabu (27/10). 

 

Psaki mengatakan, dia akan kembali bekerja setelah menjalani karantina selama 10 hari dengan hasil tes negatif. Biden menghadiri KTT G20 dan KTT Iklim ditemani oleh akil sekretaris pers utama Karine Jean-Pierre.

 

Staf Gedung Putih yang bepergian dengan presiden telah menjalani tes Covid-19 dengan hasil negatif, dan telah menerima vaksinasi lengkap. Selain itu, sebagian besar pejabat juga telah menerima suntikan booster. Biden mendapatkan booster Covid-19 pada 27 September, tak lama setelah regulator federal menyetujui dosis ketiga untuk orang Amerika.

Baca Juga

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya