REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Rossi Handayani, Kiki Sakinah, Andrian Saputra
TRIPURA -- Buntut dari kekerasan yang terjadi di negara bagian Tripura, India membuat Muslim takut beraktivitas. Seorang pengemudi, Bapuji Mia (56 tahun) diserang saat sedang duduk di luar rumahnya di distrik Chamtila Panisagar, Tripura, negara bagian India yang berbatasan dengan Bangladesh. Dia diserang sekelompok anggota kelompok Hindu sayap kanan Vishwa Hindu Parishad (VHP).
Peristiwa ini berlangsung secara bersamaan di beberapa distrik di negara bagian timur laut yang terpencil di mana Muslim tinggal sebagai minoritas. Ini terjadi setelah lebih dari 3.000 aktivis Hindu mengadakan protes, Selasa malam (26/10) yang dengan cepat berubah menjadi kekerasan. Belasan masjid dirusak dan toko-toko milik Muslim dibakar dan dirusak.
Serangan itu terjadi sebagai aksi pembalasan setelah umat Hindu di Bangladesh diserang oleh Muslim awal bulan ini. Tujuh orang tewas dan properti, termasuk kuil dan rumah milik umat Hindu, dirusak di kota Cumilla setelah desas-desus menyebar di media sosial bahwa Alquran dinodai pada festival tahunan Hindu Durga Puja.
Di Panisagar, umat Islam berjumlah kurang dari sembilan persen dari 4,2 juta penduduk Tripura. Penduduk desa di daerah itu mengatakan mereka tidak pernah menyaksikan tingkat permusuhan komunal ini.
"Ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Kami hidup seperti saudara dan tumbuh bersama. Ada semua orang Hindu yang tinggal di sekitar kami, dan kami (Muslim) hanya tiga keluarga di sini," kata Mia.