Selasa 02 Nov 2021 00:34 WIB

Mahatir Bantah Gunakan Uang Kripto

Mahatir menyatakan, promosi menggalakkan uang kripto atas namanya adalah palsu.

Mahatir Muhammad. Mahatir membantah menggunakan uang kripto.
Foto: AP
Mahatir Muhammad. Mahatir membantah menggunakan uang kripto.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR  -- Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan tidak menggunakan mata uang kripto, tapi hanya menggunakan uang fisik.

"Jika ada promosi dalam iklan atau laman yang konon saya menggalakkan penggunaan mata uang kripto, itu adalah palsu," ujar Mahathir kepada media di Kuala Lumpur, Senin (1/11).

Baca Juga

Pemimpin Partai Pejuang ini mengatakan, kantornya sebelumnya telah membuat laporan terhadap iklan jenis ini yang konon dia berinvestasi dan menggalakkan penggunaan uang kripto tersebut. "Iklan-iklan itu palsu. Sebagian iklan itu seolah-olah disiarkan media setempat," kata Mahatir.

Dia diberi tahu, media setempat juga sudah diberi tahu dan mereka sudah membuat laporan kepada pihak berwenang. "Pihak awam perlu tahu bahwa perkara seperti ini tidak mudah ditangani karena pelbagai laman dan iklan palsu dapat dibuat dengan cepat. Tutup satu, timbul sepuluh," ujarnya.

Penipuan dan pemalsuan menggunakan nama dirinya, ujar Mahathir, terjadi sebelum zaman media sosial dan internet. "Dulu juga ada yang terpedaya dengan promosi palsu peluang berniaga yang konon melibatkan diri saya," kata dia.

Mahathir mengatakan, ada laporan yang dibuat kemudian diambil tindakan tapi ada juga yang tidak diambil. Bagi yang ragu, Mahatir mempersilakan untuk memeriksa dengan kantornya.

"Saya tidak pernah dan tak akan terlibat dengan apa-apa skema cepat kaya," katanya.

Selain itu, ujar dia, ada yang percaya laporan palsu bahwa dirinya memiliki kekayaan miliaran. Semasa dalam pemerintah, ia sudah menyatakannya.

"Kalau ada yang masih tidak percaya saya, ada kekayaan miliaran, terserahlah," ujar Mahatir.

 

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement