Selasa 02 Nov 2021 05:40 WIB

Kepri Siap Penuhi Kebutuhan Ekspor Pertanian ke Singapura

Waktu tempuh Kepri ke Singapura hanya satu jam.

Ilustrasi Sayuran siap ekspor.
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi Sayuran siap ekspor.

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG PINANG -- Kepala Badan Karantina Pertanian Bambang melalui Kepala Karantina Pertanian Kelas II Tanjungpinang Raden Nurcahyo Nugroho optimistis Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) siap memenuhi kebutuhan ekspor pertanian ke Singapura.

"Sejak dua tahun ke belakang, komoditas pertanian berupa buah maupun sayur dari daerah itu, terutama Pulau Bintan, tidak lagi diekspor ke Singapura," kata Raden dalam kegiatan fokus grup diskusi pertanian Kepri berorientasi ekspor di kawasan wisata Lagoi, Bintan, Senin (1/11).

Padahal, sebelum itu dalam sehari tak kurang dari dua ton produk hortikultura tersebut menyeberang ke negara tetangga.

"Kami perlu diagnosis terlebih dahulu, baru tahu permasalahannya," ujarnya.

Menurut Raden, secara kualitas dan kuantitas hasil pertanian di Bumi Segantang Lada itu sudah sangat memadai untuk diekspor ke Singapura.

Ditambah lagi, letak geografis Kepri dan Singapura sangat dekat. Dengan waktu tempuh hanya sekitar 1 jam dengan transportasi laut. Sejumlah daerah lainnya di Indonesia, seperti Sumatera Utara, sampai saat ini masih rutin mengekspor sayur hingga buah ke Singapura.

"Kepri lebih dekat dengan Singapura dibanding Sumatera Utara. Tentu peluang ekspor jauh lebih besar. Makanya, harus didorong terus," ucap Raden.

Sementara itu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan, daerahnya merupakan provinsi yang memiliki strategi pengembangan komoditas pertanian yang disesuaikan dengan luas wilayah, peningkatan mutu, dan daya saing untuk penguatan ekspor dari hulu sampai ke hilir. Gubernur mengharapkan pelaku usaha di sektor pertanian dan pemerintah terkait gencar mempromosikan produk pertanian Kepri ke Singapura guna memaksimalkan ekspor dalam rangka mendukung program gerakan tiga kali ekspor (Gratieks) yang digagas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

"Apalagi selama ini Kepri telah banyak mengekspor ternak babi ke Singapura. Pertanian pun diharapkan demikian, semoga pemerintah Singapura berkenan memfasilitasinya," ujar Ansar secara virtual.

Lim YiHonh, perwakilan dari Singapore Consulate General, mengaku siap memfasilitasi ekspor produk pertanian Kepri dengan menghubungkan pemerintah Kepri dan pemerintah terkait pertanian di Singapura. Ia mengatakan, Singapura memiliki rencana untuk berinvestasi di bidang pertanian di Kepri.

"Kami dengan senang hati membuka keran ekspor pertanian bagi Kepri. Akan tetapi, teknisnya perlu dibicarakan lebih lanjut," kata Lim yang hadir mengikuti fokus grup diskusi secara virtual dari Singapura.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement