REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Harga komoditas minyak goreng jenis curah di Kota Bandung, Jawa Barat, sejak beberapa hari terakhir mengalami kenaikan signifikan. Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung mencatat harga minyak goreng curah per kilogram sebesar (kg) Rp 18 ribu, jauh dari harga eceran tertinggi (HET), yakni Rp 12.500.
Kepala Disdagin Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan, kenaikan harga minyak goreng mengikuti harga minyak mentah dunia. Saat ini, kondisi harga minyak dunia mengalami kenaikan di seluruh dunia dan berdampak kepada Indonesia.
"Jadi kalau CPO naik, (harga) minyak goreng naik, sekarang HET minyak goreng Rp 12.500. Sekarang sudah melonjak untuk harga curah aja di Rp 18 ribu kemasan di satu liter," ujarnya saat dihubungi, Selasa (2/11).
Ia melanjutkan, para petugas Disdagin memperbaharui data harga komoditas pangan tiap hari Kamis. Satu kali dalam sepekan, kata Elly, Disdagin melakukan monitoring di tujuh pasar tradisional dan swalayan. Elly mengaku sudah berkoordinasi dengan Bulog Bandung untuk membahas terkait operasi pasar.
"Kita sedang menjajaki operasi pasar dengan Bulog. Hari ini mereka rapat internal dan melihat stok minyak kemasan," katanya. Ia menambahkan, pada Januari tahun 2022 minyak curah sudah tidak diperbolehkan dan harus dikemas.
Wali Kota Bandung, Oded M Danial, mengaku, sudah memantau kondisi harga minyak goreng yang mengalami kenaikan. Pihaknya akan langsung bertindak salah satunya dengan operasi pasar. "Insya Allah kita menyikapi itu dengan konteks tugas kita sebagai pemerintah," katanya.