REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) AS Joe Biden menuduh Presiden China Xi Jinping melakukan kesalahan serius dengan mengabaikan partisipasi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim COP26. Dia pun menyinggung Presiden Rusia Vladimir Putin yang juga tidak hadir dalam acara tersebut.
"Seluruh dunia akan melihat ke China dan berkata, 'Nah, nilai tambah apa yang mereka berikan?' Dan mereka telah kehilangan kemampuan untuk memengaruhi orang-orang di seluruh dunia dan semua orang di sini di COP. Cara saya akan berdebat sehubungan dengan Rusia," kata Biden dalam konferensi pers.
Biden menyatakan keputusan Xi sangat mengejutkan masyarakat internasional karena dia berusaha untuk memperkuat peran utama bagi Beijing dalam tatanan global. "Satu-satunya hal terpenting yang mendapat perhatian dunia adalah iklim," kata Biden dikutip dari Anadolu Agency.
"Itu hanya masalah besar dan mereka pergi. Bagaimana Anda melakukannya dan mengklaim dapat memiliki kepemimpinan?" ujarnya.
Baik Xi maupun Putin memilih untuk tidak menghadiri konferensi di Glasgow, Skotlandia. Xi malah mengeluarkan pernyataan tertulis yang tidak memiliki komitmen baru. Sementara Putin memilih untuk tidak hadir karena negaranya menghadapi lonjakan kasus Covid-19.
Putin, menurut Biden, sama saja dengan Xi yang harus memperhatikan masalah iklim. "Sama dengan Putin dan Rusia. Secara harfiah, tundra terbakar. Dia memiliki masalah iklim yang serius dan sangat serius. Dan dia adalah ibu yang bersedia untuk melakukan apa saja," ujar Biden.
Lebih dari 100 pemimpin dunia menandatangani deklarasi pada Senin (1/11). Mereka berkomitmen untuk menghentikan dan membalikkan hilangnya hutan serta degradasi lahan pada 2030.
Berdasarkan perjanjian tersebut, 12 negara juga berjanji untuk membelanjakan 12 miliar dolar AS dana publik antara 2021-2025 untuk melindungi dan memulihkan hutan. Terdapat tambahan 7,2 miliar dolar AS akan disediakan oleh investor swasta.
Pengumuman Deklarasi Pemimpin tentang Hutan dan Penggunaan Lahan datang pada hari pertama KTT COP26. Sehari berikutnya, AS dan Uni Eropa (UE) mengumumkan kemitraan global untuk mengurangi emisi metana rumah kaca pada 2030. Kemitraan yang dijuluki The Global Methane Pledge akan bekerja untuk mengurangi emisi metana hingga 30 persen pada akhir dekade ini.
Konferensi ini akan berlanjut hingga 12 November dengan berbagai panel, pertemuan, dan acara sampingan. Semuanya mencari solusi untuk mengurangi tingkat pemanasan global dengan mempertahankannya pada 1,5 derajat Celcius.