Rabu 03 Nov 2021 21:58 WIB

Pentingnya Kecerdasan Buatan dalam Tranformasi Digital

Dengan kecerdasan buatan maka diperoleh keuntungan peningkatan sumber daya komputasi

Keynote spekear The Sixth ICIC (International Conference on Informatics and Computing) 2021, Prof Ismail Khalil, Deputy Head of the Institute of Telecooperation, Johannes Kepler University Linz, Austria. Dengan tema yang dibawakan berjudul “Intelligence in the Age of Artificial Intelligence”.
Foto: Universitas Nusa Mandiri
Keynote spekear The Sixth ICIC (International Conference on Informatics and Computing) 2021, Prof Ismail Khalil, Deputy Head of the Institute of Telecooperation, Johannes Kepler University Linz, Austria. Dengan tema yang dibawakan berjudul “Intelligence in the Age of Artificial Intelligence”.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK --  Kegiatan The Sixth ICIC (International Conference on Informatics and Computing) 2021 dalam rangkaian kegiatan Rakornas Aptikom (Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer) 2021, berlangsung secara daring, Rabu (3/11). Pada sesi terakhir ICIC 2021, ditutup dengan menghadirkan keynote spekear, Prof Ismail Khalil, Deputy Head of the Institute of Telecooperation, Johannes Kepler University Linz, Austria. Dengan tema yang dibawakan berjudul “Intelligence in the Age of Artificial Intelligence”.

Prof Ismail mengatakan, kecerdasan merupakan kemampuan untuk memperoleh dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan. Kecerdasaan melibatkan aktivitas mental tertentu yakni learning, reasoning, understanding, truth finding, seeing relationships, considering meaning dan acting. “Dalam bagan multiple intelligences chart, terdapat beberapa poin utama yakni kecerdasan linguistik, kecerdasan matematis, kecerdasan spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan ritmik, kecerdasan intrapersonal (dalam diri), kecerdasan interpersonal (antar orang lain) dan kecerdasan naturalis,” jelasnya.

Baca Juga

Ia menegaskan bahwa, kecerdasan buatan merupakan sub bidang ilmu komputer yang ditunjukkan untuk pengembangan komputer dengan kemampuan melakukan hal-hal yang membutuhkan suatu kecerdasaan seperti perilaku manusia, dimana mampu berpikir dan bertindak secara cerdas. Dengan kecerdasan buatan, maka diperoleh sebuah keuntungan dimana adanya peningkatan sumber daya komputasi, pertumbuhan data yang eksplosif, pergeseran dari kecerdasaan buatan yang luas dan fokus yang lebih dalam pada masalah tertentu.

"Pergeseran dari rekayasa pengetahuan dimana semua tetap disesuaikan pada sebuah aturan yang berlaku, dan model penalaran oleh mesin yang mampu berpikir layaknya manusia,” jelasnya.

Maka, imbuhnya, dengan adanya kecerdasan buatan ini, diharapkan menjadikan ilmu pengetahuan semakin berkembang. Sehingga terciptalah sumber daya manusia yang menguasai teknologi digital dengan begitu cakap dan pintar. “Sehingga transformasi digital dapat dicapai dengan adanya pemanfaatan kecerdasaan buatan dan penerapannya di segala aspek kehidupan,” tutupnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement