Kamis 04 Nov 2021 19:42 WIB

Sejarah Baru Keterwakilan Arab dan Muslim Amerika di Politik

CAIR mengucapkan selamat kepada Muslim Amerika atas kemenangan mereka.

Rep: Kiki Sakinah/Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Sejarah Baru Keterwakilan Arab dan Muslim Amerika di Politik
Foto:

Di Dearborn Heights, Wali Kota Bill Bazzi melegitimasi posisinya melalui kemenangan di pemilihan. Sebelumnya, Bazzi diangkat dalam jabatan tersebut pada Januari 2021 setelah walikota sebelumnya, Dan Paletko, meninggal pada Desember 2020.

Bazzi terpilih untuk menyelesaikan masa jabatan parsial ini dan untuk masa jabatan berikutnya. Dalam kedua kasus mengalahkan Denise Malinowski-Maxwell dengan selisih yang lebar.

Bagaimana orang Arab terwakili, baik dalam data Sensus dengan tidak memiliki kategori 'Arab' yang berbeda atau kurangnya perwakilan di kantor terpilih telah lama menjadi perhatian di masyarakat setempat. Penduduk dan para pakar mengatakan pemilihan ini mengungkapkan kemajuan politik yang matang, yang terkadang dengan latar belakang rasisme atau Islamofobia, dari Muslim dan Arab Amerika yang telah menjadi bagian integral dari tatanan komunitas tersebut.

"Karena dari kurangnya data sensus tentang komunitas Arab-Amerika, ada perdebatan tentang ukurannya, tetapi setelah pemilihan tiga wali kota Arab-Amerika di wilayah itu kemarin, tidak ada perdebatan tentang pertumbuhan dan dampaknya," kata seorang manajer penelitian dan konten di Arab American National Museum di Dearborn, Matthew Jaber Stiffler, kepada PBS NewsHour setelah pemilihan, dilansir Kamis (4/11).

Komunitas Muslim Amerika dan Arab Amerika tertua, terbesar, dan paling beragam di AS terletak di area metro Detroit. Imigran Kristen Suriah dan Lebanon pertama kali tiba di daerah tersebut pada  1880-an, diikuti kemudian oleh warga Palestina, Irak, Kasdim, Yaman, India, Pakistan, Bangladesh, Amerika, dan banyak lagi, yang tertarik ke daerah tersebut karena peluang kerja di Ford Motor Company pada 1920-an.

photo
Sejumlah umat Muslim melaksanakan shalat tarawih di Pusat Komunitas Muslim Chicago, Senin (12/4). Umat Muslim di AS tergolong multietnis dan nasionalitas. Tercatat jumlah umat Muslim Chicago mencapai angka 350 ribu jiwa atau lima persen dari populasi. Terdapat pula penganut Islam yang merupakan warga kulit putih AS dan Hispanik (keturunan latin). Namun, sejak lama Chicago terkenal sebagai wilayah konsentrasi kaum Muslim Afro-Amerika. Meski berbeda bahasa, adat maupun budaya, akan tetapi dalam beberapa kesempatan, terutama pada ibadah shalat serta aktivitas Ramadhan, satu sama lain akan menanggalkan perbedaan untuk bersatu di bawah panji kitab suci Alquran dan sunnah Nabi. Umat Muslim Chicago benar-benar menikmati perbedaan yang ada dan mempererat tali ukhuwah di saat bersamaan. (AP Photo/Shafkat Anowar) - (AP/Shafkat Anowar)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement