Senin 08 Nov 2021 19:27 WIB

LK2PK: Masyarakat Bisa Cegah Terjadinya Gelombang ke-3 Covid

Direktur LK2PK mengatakan terjadi atau tidaknya gelombang ke-3 tergantung masyarakat.

Covid 19 (ilustrasi)
Foto: Max Pixel
Covid 19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Lembaga Kajian dan Konsultasi Pembangunan Kesehatan (LK2PK), Ardiansyah Bahar, mengatakan gelombang ketiga Covid-19 adalah ancaman yang nyata. Namun, menurutnya terjadi atau tidaknya gelombang ketiga Covid-19 tergantung pada masyarakat.

"Peran masyarakat tentu kita harapkan untuk menghindari gelombang ketiga ini dengan cara tetap konsisten menjaga protokol kesehatan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (8/11).

Baca Juga

Menurutnya, jika ternyata gelombang ketiga Covid-19 benar terjadi, kondisinya akan sangat tergantung seberapa besar angka kasusnya juga bagaimana kesiapan fasilitas kesehatan. "Bila kita belajar dari dua gelombang sebelumnya, seharusnya tidak akan separah gelombang kedua," katanya.

Ia juga menjelaskan, semakin hari penambahan kasus Covid-19 di Tanah Air makin menurun. Meski hal itu adalah sesuatu yang menggembirakan, namun menurutnya masyarakat jangan terlalu euforia karena pandemi belum berakhir.

Ardiansyah mengungkapkan, DKI Jakarta dan Jawa Barat adalah daerah yang padat penduduk dengan tingkat mobilitas yang tinggi. "Ini menjadikan kedua daerah tersebut memiliki risiko yang besar terjadinya penularan Covid-19," imbuhnya.

Lebih lanjut, Ardiansyah mengatakan aktivitas perekonomian tentu tidak bisa dihentikan. Karena itu, kata dia, masyarakat yang beraktivitas harus tetap patuh pada protokol kesehatan. 

"Kita harus belajar pada pengalaman bahwa meningkatnya mobilitas masyarakat menjadikan penularan Covid-19 juga meningkat," ucapnya.

Maka itu, dia memohon kiranya masyarakat untuk tetap membatasi mobilitasnya hingga pandemi ini benar-benar selesai. "Bilapun harus beraktivitas di luar atau melakukan perjalanan, protokol kesehatan harus dijalankan dengan ketat," pungkasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement