Kamis 11 Nov 2021 16:31 WIB

Pemkot Bogor Kaji dan Sosialisasikan Pembukaan Taman Publik

Pemkot Bogor masih mengkaji dan menghitung kemungkinan pembukaan taman publik.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Maskot Polisi Bogor (Pobo) bersama Polwan Polresta Bogor Kota dan Polisi Cilik tampil dalam Si Pobo Bermain yang disiarkan secara daring atau virtual di Taman Lalu Lintas, SDN Duta Pakuan, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (3/3/2021). Program Si Pobo Bermain merupakan program polisi sahabat anak secara virtual untuk siswa TK dan SD di Kota Bogor dalam rangka memberikan edukasi keselamatan berlalu lintas dijalan serta meningkatkan kreatifitas anak di masa pandemi COVID-19.
Foto: ARIF FIRMANSYAH/ANTARA
Maskot Polisi Bogor (Pobo) bersama Polwan Polresta Bogor Kota dan Polisi Cilik tampil dalam Si Pobo Bermain yang disiarkan secara daring atau virtual di Taman Lalu Lintas, SDN Duta Pakuan, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (3/3/2021). Program Si Pobo Bermain merupakan program polisi sahabat anak secara virtual untuk siswa TK dan SD di Kota Bogor dalam rangka memberikan edukasi keselamatan berlalu lintas dijalan serta meningkatkan kreatifitas anak di masa pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Sejak pekan lalu, Kota Bogor beberapa wilayah aglomerasi Jabodetabek ditetapkan turun level status Pemberlakuan Pembatasan Sosial Kegiatan Masyarakat (PPKM). Di masa PPKM Level 1, Kota Bogor hingga saat ini belum membuka kembali taman-taman publik seperti Taman Lapangan Sempur, Taman Kencana dan lainnya.

Kepala Bidang Pengelolaan Keanekaragaman Hayati pada Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor, Irfan Zacki Faizal, mengatakan sementara ini taman publik di Kota Bogor belum dibuka.

Baca Juga

“Sementara belum (dibuka). Taman masih menunggu instruksi dari pimpinan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor,” ujar Irfan kepada Republika, Kamis (11/11).

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menyatakan Pemkot Bogor masih mengkaji dan menghitung kemungkinan pembukaan taman publik, agar risiko pembukaan kembali tidak terlalu besar.

Dedie mengakui, membuka taman publik tidak semudah pelonggaran membuka kembali tempat-tempat usaha atau sektor bisnis. Sebab, pembukaan tempat usaha masih bisa dikontrol dan jumlah pengunjung bisa diprediksi serta limitatif.

“Kalau bicara masyarakat dalam jumlah besar berkerumun, nah itu yang kita hindari. Kanrena di taman publik meskipun outdoor, tetap (memicu) kerumunan,” kata Dedie.

Selain itu, sambung dia, kerumunan di taman publik akan memicu hal-hal lain yang mengikuti, seperti adanya pedagang hingga soal parkir. Walaupun taman publik sendiri merupakan area terbuka atau outdoor.

Di sisi lain, kata Dedie, Pemkot Bogor juga terus membuka peluang bagi kegiatan-kegiatan usaha yang sudah diperbolehkan buka bertahap. “Seperti Tempat Hiburan Malam (THM), ya kegiatan-kegiatan yang sudah diperbolehkan dibuka bertahap, tentu kita berikan peluang untuk kembali berusaha,” tuturnya.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, menambahkan di masa PPKM Level 1 hampir seluruh fasilitas umum dibuka secara normal dengan kapasitas 75 hingga 100 persen. Hanya saja, untuk taman publik Pemkot Bogor harus melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat, agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang dikhawatirkan.

Saat ini, kata Bima Arya, Pemkot Bogor masih terus mengawasi penambahan kasus Covid-19 di Kota Bogor yang sejauh ini masih terkendali. “Sekarang rata-rata satu, dua, tiga (kasus per hari). Masih terkendali, belum ada lonjakan baru. Tapi kita akan antisipasi menjelang libur akhir tahun,” pungkasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement