Jumat 12 Nov 2021 19:29 WIB

Ayah tak Dekat dengan Anak, Apa Kerugiannya?

Kedekatan antara ayah dan anak harus dibangun sejak dini.

Ilustrasi ayah dan anak bayinya. Kedekatan ayah dan anak harus dibangun sedini mungkin.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Ilustrasi ayah dan anak bayinya. Kedekatan ayah dan anak harus dibangun sedini mungkin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog Rosdiana Setyaningrum mengingatkan bahwa hubungan erat yang terjalin antara kedua orang tua dan anak harus dibangun sejak dini. Sebab, itu akan memengaruhi perkembangan psikologi anak di masa mendatang.

Rosdiana mengatakan, kedekatan dengan anak tidak bisa dipaksakan nanti ketika anak sudah beranjak dewasa. Ayah dan ibu tak mungkin akan akrab begitu saja dengan remajanya tanpa dasar hubungan yang baik sebelumnya.

Baca Juga

"Enggak bisa ketika kecil enggak dekat, begitu besar kita maksa anak-anak untuk dekat sama kita," kata Rosdiana saat dihubungi Antara, Jumat.

Rosdiana mengungkapkan, keakraban juga harus dibangun dengan kedua orang tua, baik ibu maupun ayah. Apa ruginya kalau ayah tidak dekat dengan anak?

"(Ruginya) enggak cuma dimiliki oleh si anak, tapi sebenarnya bapaknya juga rugi banget," kata psikolog anak, remaja, dan keluarga dari Universitas Indonesia itu.

Psikolog Kasandra Putranto juga mengatakan hal yang serupa. Menurutnya, figur ayah sangat penting karena ayah adalah sosok pelindung dan pemberi contoh bagi anak.

"Dalam keluarga, ayah berperan sebagai pemberi nafkah, pemimpin, pelindung dan pendidik keterampilan anak sebagai seorang pemberi contoh," ujar Kasandra.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement