Sabtu 13 Nov 2021 05:27 WIB

Berkencan Sebagai Muslim Kulit Hitam di Inggris

Identitas sebagai Islam ternyata penting bagi Muslim Kulit Hitam Inggris

Red: Muhammad Subarkah
Mustafa, Muslim Inggris ketika berkisah tentang lika-liku mencari jodoh di London.
Foto:

Generasi yang hanya menggesek

Sebagian besar wanita yang dijodohkan Mustafa di Muzmatch dan aplikasi kencan lainnya adalah orang Somalia. “Sementara jumlah orang Somalia relatif lebih kecil, [dibandingkan dengan orang Asia Selatan]. Dan hampir semua pengguna aplikasi saya adalah wanita Somalia,” katanya. Keputusan untuk berkencan dalam komunitasnya lebih merupakan hasil dari asal komunitas ini daripada masalah preferensi pribadi.

Mustafa misalnya mengaku pernah jatuh cinta. Dia mengatakan dia tahu ini karena rasanya “lebih baik daripada bermimpi”, bahkan lebih baik daripada fantasi pedesaannya di tepi danau. Dia adalah seorang Muslim kulit hitam yang awalnya dia temui secara online.

Pengalaman jatuh cinta dia alami ketika dia masih mahasiswa dan dia bekerja. Kala itu dia akan tempat melakukan perjalanan melintasi London untuk menemuinya teman kencannya yang dilakukan setelah bekerja. Pada pertemuan itu Mustafa mengaku menemaninya belajar hingga larut malam di kampus.

Dan ketika mereka putus, Mustafa waktu itu pun menyatakan bukan keputusan  yang diambil sendiri dan itu benar-benar 'menghancurkan"-nya. Meski begitu Mustafa mengaku mereka tetap cukup dekat. “Memang tidak berhasil, tetapi dia senang dan saya senang karena itu,” tambahnya.

Beberapa bulan setelah putus, dia mengunjungi kembali kencan online. "Untuk beralih dari itu ke aplikasi di mana orang tidak ingin berbagi foto atau berbicara di telepon. Situasi ini sangat menghancurkan," katanya.

Mustafa secara terbuka memang mengaku telah merindukan keintiman interaksi fisik. “Kami telah menjadi generasi yang hanya menggesek. Kami menggesek bukan karena kami sadar dengan apa yang kami lakukan, tetapi karena itu adalah kekuatan kebiasaan, ”cerminnya.

“Menyadari iti, makanya kini saya lebih suka menggunakan tenaga dan waktu saya untuk belajar naik sepeda,” Mustafa tertawa. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement