Sabtu 13 Nov 2021 13:01 WIB

Golkar Tegaskan tak Usung Ganjar

Golkar pastikan mengusung Airlangga Hartarto.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Indira Rezkisari
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menjadi salah satu tokoh yang santer disebut akan maju di bursa capres 2024.
Foto: Istimewa
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menjadi salah satu tokoh yang santer disebut akan maju di bursa capres 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung menanggapi pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Golkar lainnya Nurdin Halid yang mengatakan siap menampung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Ia tegaskan partainya akan mengusung Airlangga Hartarto sebagai calon presiden.

"Sampai sejauh ini Golkar tidak ada perubahan kebijakan dalam menghadapi pilpres, kami sudah putuskan bahwa capres dari Golkar itu Pak Airlangga Hartarto," ujar Doli kepada wartawan, Sabtu (13/11).

Baca Juga

Partai Golkar, kata Doli, tengah melakukan komunikasi politik dengan partai lain dalam membentuk koalisi untuk Pilpres 2024. Termasuk kepada sosok-sosok potensial lainnya yang masuk ke dalam bursa capres.

"Untuk bisa membangun kerja sama, apakah itu bangun koalisi atau membicarakan paket. Jadi, itu bisa keputusan, kebijakan yang konsisten sampai sekarang," ujar Doli.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurdin Halid menyambut baik banyaknya relawan yang mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres 2024. Jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tak memberikan posisi tersebut, partainya disebut siap menampungnya.

"Kalau Ganjar tidak ada tempat di partai, Golkar terbuka. Apakah di nomor satu (capres) atau nomor dua (cawapres)? Itu soal nanti," ujar Nurdin di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (11/11).

Ia menjelaskan, Partai Golkar memang berusaha mengusung Airlangga Hartarto sebagai capres. Namun untuk maju dalam kontestasi, partainya tentu membutuhkan koalisi dan pasangan dari Airlangga, mengingat ambang batas pencalonan presiden adalah sebesar 20 persen.

"PKB ada Cak Imin, Golkar tinggal butuh satu partai, PDIP tidak perlu. Ada tiga partai yang butuh satu partai, satu partai butuh satu partai, yaitu Golkar," ujar Nurdin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement