REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana mengatakan, saat ini masih ada karyawan rumah sakit yang berpenghasilan di bawah UMP. Padahal, karyawan RS tersebut bekerja di rumah sakit pemerintah.
"Saya prihatin karena masih mendengar ratusan karyawan RS berpenghasilan di bawah UMP. Rekan rekan cleaning service, perawat kontrak, dan nakes lain masih banyak yang penghasilannya di bawah UMP," kata Huda.
Pemerintah Daerah (Pemda) DIY diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan RS di DIY. Terlebih, di masa pandemi Covid-19 saat ini, karyawan RS merupakan garda terdepan membantu masyarakat.
"Semestinya ini segera diselesaikan, pemerintah daerah harus turun tangan agar kesejahteraan mereka layak," ujar Huda.
Jika Pemda DIY tidak segera mengatasi hal ini, hanya akan menambah tingkat kemiskinan di DIY. Penghasilan di bawah UMP, katanya, berarti berpotensi di bawah garis kemiskinan, padahal karyawan RS tersebut bekerja sesuai jam kerja.
"Jangan sampai ada pegawai-pegawai yang bekerja di instansi kesehatan terutama rumah sakit mendapatkan penghasilan di bawah UMP," jelasnya.
Pada Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-57 ini, pihaknya mengapresiasi kinerja karyawan di instansi kesehatan. Baik di RS, klinik maupun yang bekerja di instansi kesehatan lainnya. Ke depan, ia berharap kesejahteraan karyawan ini dapat meningkat.
"Kita sangat mengapresiasi dan berhutang budi kepada mereka, terutama saat melewati masa sulit pandemi Covid-19 kemarin. Mereka adalah pahlawan di garda depan, membantu masyarakat yang sakit dengan resiko jiwa mereka sendiri," kata Huda.