Ahad 14 Nov 2021 07:07 WIB

Saudi Kembangkan Sistem Penerbangan Dorong Sektor Logistik

Model kawasan kargo diyakini akan menjadi salah satu penggerak ekonomi.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Saudi Kembangkan Sistem Penerbangan Dorong Sektor Logistik
Foto: AN
Saudi Kembangkan Sistem Penerbangan Dorong Sektor Logistik

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Otoritas Umum Penerbangan Sipil (GACA) Arab Saudi melakukan banyak inisiatif yang berkontribusi mengembangkan sistem angkutan udara di Saudi dan layanannya untuk memberikan fleksibilitas pada sektor logistik. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan kapasitasnya dalam penerapan strategi penerbangan sipil.

Upaya tersebut, seperti dilansir dari Saudi Gazette, Ahad (13/11), yaitu dengan menerapkan model cargo village atau kawasan kargo dengan fokus melayani kiriman e-commerce atau perdagangan elektronik di Bandara Internasional King Fahd di Dammam. Model ini memungkinkan angkutan udara dan melipatgandakan kapasitasnya menjadi 4,5 juta ton barang, dan meningkatkan tujuan internasional menjadi lebih dari 250 tujuan.

Baca Juga

Model kawasan kargo di Bandara Internasional King Fahd di Dammam diyakini akan menjadi salah satu penggerak ekonomi penting di sektor pengiriman dan logistik di Kerajaan. Ini menyediakan layanan pengiriman dan barang dagangan dengan efisiensi tinggi, karena model tersebut menangani sebagian besar pasar pengiriman barang di kawasan itu.

Model cargo village sebagai pusat logistik canggih nantinya akan menyediakan segala sarana bagi penyedia layanan logistik dan perusahaan dukungan teknis, dan untuk meningkatkan efisiensi operasional di bidang angkutan udara. Selain itu, juga untuk menghubungkan semua situs strategis dan utama dengan banyak titik akses dan menghubungkannya ke dunia luar melalui darat, laut, dan udara.

Cargo village mencakup banyak gudang, lokasi logistik, dan area penyimpanan dan ekspor ulang. Layanan pengiriman ekspres merupakan salah satu layanan terpenting yang disediakan oleh desa, selain berbagai insentif bagi perusahaan, terutama harga yang kompetitif untuk menyewa ruang yang ditujukan untuk menyimpan barang dan keperluan lain untuk perusahaan.

Hal ini selain ketersediaan infrastruktur model, dan berbagai fasilitas dan layanan yang unik, desa ini juga ditandai dengan fleksibilitas dan efisiensi dalam prosedur operasional, dan jumlah perusahaan pelayaran ekspres yang saat ini beroperasi di dalamnya adalah lima perusahaan.

Zona logistik menyediakan berbagai gudang dengan berbagai jenis operasi penyimpanan dan distribusi, dan meluas ke area total 500 ribu meter persegi, termasuk 300 ribu meter persegi yang didedikasikan untuk gudang dan fasilitas penyimpanan, dan 200 ribu meter persegi untuk layanan.

Hal itu selain area impor dan re-ekspor seluas 100 ribu meter persegi. Investor dapat menyimpan dan mengekspor kembali pengiriman udara, darat dan laut tanpa perlu membayar bea masuk dengan kemampuan untuk merakit kembali dan barang clear sebagian.

GACA berusaha mencapai strateginya nasional untuk transportasi dan logistik dan meningkatkan dan mengembangkan sektor ini serta memanfaatkan peluang investasi yang besar untuk pembangunan ekonomi. Dengan mengembangkan infrastruktur dan proses operasional, meningkatkan kualitas layanan dan peningkatan daya serap di bandara.

Semua itu untuk mencapai tujuan Visi 2030 dengan menerapkan inisiatif dalam mendukung Program Pengembangan Industri dan Layanan Logistik Nasional, dan agar Kerajaan menjadi platform logistik terkemuka di antara tiga benua.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement