REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mesir mengumumkan akan memulai uji klinis untuk vaksin Covid-19 produksi sendiri, yakni CoviVacc. Ini merupakan vaksin virus corona pertama dari Mesir yang diumumkan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi Mesir pada Ahad (14/11).
Menteri Pendidikan Tinggi Khaled Abdel-Ghaffar dan penjabat menteri kesehatan, akan membuat pengumuman dalam konferensi pers di Pusat Penelitian Nasional di Dokki Giza. Abdel-Ghaffar juga telah membahas rencana Mesir untuk memulai uji klinis untuk vaksin tersebut dengan Naeema Al-Gasseer, perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia di Mesir, awal bulan ini.
Dilansir dari Ahram Online, Ahad (14/11), Mesir telah secara lokal memproduksi jutaan dosis vaksin virus corona Sinovac China sejak pertengahan 2021 di pabrik VACSERA di Kota Enam Oktober Giza. Negara ini juga telah mengimpor dosis semua jenis vaksin yang digunakan di seluruh dunia, termasuk Johnson & Johnson, Moderna, Pfizer, Sputnik V, AstraZeneca, dan Sinovac.
Mesir berupaya memvaksinasi 40 persen populasi pada akhir tahun sebagai bagian dari kampanye vaksinasi yang dimulai pada Januari. Menurut pejabat kesehatan awal bulan ini, sekitar 25 juta warga Mesir telah menerima vaksin virus corona secara nasional.
Sementara, kelompok Medis Mesir mengumumkan pada Ahad, bahwa sebanyak 600 dokter Mesir telah meninggal karena virus Corona. Mesir kehilangan dokter pertamanya dalam pandemi virus corona pada Maret 2020 lalu.
Seperti dilansir dari Ahram Online, Ahad, Dr. Rafat El-Siyad Ali, seorang konsultan penyakit dalam yang bekerja di Rumah Sakit Industri Organisasi Arab di Kairo meninggal hari ini, Ahad. Dokter Ali adalah anggota ke-600 yang meninggal sejak dimulainya pandemi virus corona di Mesir.
Dalam pernyataan sebelumnya kepada Ahram Online, pejabat kelompok medis itu menyatakan bahwa jumlah dokter Mesir yang meninggal dalam dua tahun terakhir bisa lebih dari jumlah kematian resmi. Ini karena mereka hanya menghitung korban yang dilaporkan oleh anggota keluarga atau sindikat anak perusahaan dari kegubernuran lainnya.
Hingga saat ini, Mesir telah mencatat 300.945 kasus Covid-19, termasuk 254.060 pemulihan dan 17.149 kematian. Menurut pejabat kesehatan, negara itu saat ini sedang melalui gelombang keempat virus corona dan akan mencapai puncaknya dalam tiga hingga empat minggu mendatang.