REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat (Yayasan BSMU) bersama PT Bank Syariah Indonesia Tbk berkomitmen memberikan literasi dan edukasi mengenai ekonomi syariah ke masyarakat. Pada talkshow Likes (Literasi Keuangan dan Ekonomi Syariah) yang dilaksanakan Sabtu (13/11) dibahas mengenai bagaimana tips dan trik untuk berinvestasi di pasar modal terutama saham syariah.
Dalam acara ini hadir Founder Kuliah Saham, Firman Siregar dan Co Founder Ngerti Saham dan Founder Komunitas Investor Saham Pemula, Frisca Devi Choirina. Dalam kesempatan terpisah, Head of Likes & Education Group, Aprilia Eviyanti menyampaikan Likes merupakan platform literasi keuangan dan ekonomi Syariah.
“Kami berusaha memberikan edukasi dan konsultasi melalui call center terkait muamalah,” kata Aprilia Eviyanti dalam keterangan pers, Ahad (15/11).
Acara yang rutin digelar tiap bulan ini diharapkan bisa memberikan pemahaman dan edukasi mengenai ekonomi Syariah. Dalam acara ini, Founder Kuliah Saham, Firman Siregar memberikan beberapa tips investasi di pasar modal syariah yaitu semakin dini investasi dilakukan, maka hasilnya akan semakin maksimal.
“Semakin awal kita berinvestasi, maka kita akan lebih produktif dalam mengalokasikan dana kita, “ kata Firman Siregar.
Jika investasi dilakukan sejak awal, menurut Firman akan jadi keuntungan karena uang kita akan terus tumbuh dan bertambah sehingga bisa menjadi aset kita untuk kedepannya. Bagi yang pertama baru ingin berinvestasi di pasar modal, Firman menyarankan untuk mempelajari dasarnya dulu, mulai dari dana yang ada.
Ia juga mewanti-wanti jangan memakai dana pinjaman untuk berinvestasi. Dasar investasi ini diantaranya adalah jenis saham yang dipilih, seluk beluk transaksi, istilah lot, fraksi harga, dan dasar analisa fundamental kinerja perusahaan dari laporan keuangan.
"Setelah mengetahui dasarnya, mengetahui hukum, transaksi, mekanisme, supply demand transaksi saham, bisa mulai menentukan, apakah ingin melakukan investasi jangka panjang atau jangka pendek," katanya.
Investasi jangka panjang ini biasanya harus mengetahui analisis fundamental dari suatu saham. Saham dipilih berdasarkan kondisi kinerja setelah itu didiamkan dalam jangka waktu tertentu.
Sedangkan investasi jangka pendek atau lebih sering disebut trading, biasanya memakai analisa teknikal dan bandarmologi. Pemilihan tipe investasi ini ditentukan oleh kenyamanan dan profil risiko masing masing.
Co Founder Ngerti Saham dan Founder Komunitas Investor Saham Pemula, Frisca Devi Choirina menyampaikan untuk berinvestasi ke saham syariah, bisa memilih beberapa opsi indeks saham syariah di Bursa Efek Indonesia. Beberapa indeks saham syariah ini diantaranya Indeks Syariah Saham Indonesia (ISSI), Jakarta Islamic Index (JII), Jakarta Islamic Index 70 (JII70), dan IDX-MES BUMN 17.
Dengan adanya indeks atau kelompok saham syariah bisa memudahkan masyarakat untuk berinvestasi sesuai syariah. Selain itu, untuk mempermudah transaksi syariah saat ini sudah ada sistem transaksi yang khusus memilihkan saham syariah diantaranya adalah Sistem online trading syariah SOTS.
Sistem SOTS memilih transaksi di pasar modal yang fokus untuk transaksi saham yang telah memenuhi prinsip-prinsip syariah di pasar modal. Dengan memakai sistem ini, transaksi bisa dilakukan dengan sistem syariah yaitu tidak boleh ada dana hutang untuk membeli saham atau transaksi margin.
"Selain itu dengan sistem ini juga tidak boleh menggunakan short selling atau tidak mempunyai saham tapi melakukan jual beli," katanya.
Untuk memulai investasi saham syariah masyarakat bisa memilih salah satu perusahaan sekuritas yang sesuai dengan kebutuhan kita. Selain itu, calon investor juga bisa memilih perusahaan sekuritas yang mempunyai kantor cabang atau full online.
Selain investasi dunia, masyarakat juga bisa memilih investasi akhirat. Yayasan BSMU memiliki program unggulan di tahun ini yaitu 10ribu Untuk Sejuta Kebaikan.